Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemudik Pilih Perjalanan Malam untuk Menyeberang ke Sumatera

Kompas.com - 26/04/2022, 10:31 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap mudik Lebaran, pemudik yang hendak menyeberang ke Sumatera melalui Pelabuhan Merak-Bakauheni menggunakan kapal penyebrangan selalu memilih melakukan perjalanan di malam hari.

Pada mudik Lebaran 2019, hal ini menyebabkan lonjakan pemudik di pelabuhan mulai pukul 22.00 dan baru dapat terurai pukul 09.00 pagi keesokan harinya.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, pemudik memilih melakukan perjalanan di malam hari dengan alasan keamanan.

Menurutnya, pemudik masih merasa was-was jika harus melakukan perjalanan di malam hari di jalan non-tol, terutama menggunakan kendaraan sepeda motor.

"Alasan keamanan menyebabkan pemudik memilih menyeberang pada jam tersebut," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Pelebaran Jalan Selesai, Tol Jakarta-Cikampek Dapat Dilalui Pemudik

Hal ini menunjukkan pemerintah belum dapat menjamin keamanan pemudik dari Jawa ke Sumatera selama periode mudik Lebaran.

Meskipun dia mengapresiasi upaya pemerintah mengurangi pemudik sepeda motor dengan menyelenggarakan mudik gratis 2022.

Pasalnya, selain sepeda motor ini tidak layak untuk digunakan perjalanan jauh, mudik gratis juga dapat menjamin keamanan pemudik menuju kampung halamannya.

"Penyelenggaraan mudik bus gratis tidak hanya ditujukan dan terkosentrasi ke daerah di Pulau Jawa. Keberadaan bus gratis akan membantu masyarakat yang akan mudik ke Sumatera," ucapnya.

Baca juga: Mau Mudik Via Laut? Cek Tarif Kapal Penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk

Minimnya angkutan umum dari Pelabuhan Bakauheni

Alasan lainnya, pemudik kesulitan mendapatkan angkutan umum dari Pelabuhan Bakauheni ke tempat tujuannya sehingga pemudik tidak memiliki pilihan selain membawa kendaraan sendiri agar memudahkan mereka menuju ke kampung halamannya.

"Selain juga, masalah ketersediaan angkutan umum yang buruk di daerah tujuan," kata dia.

Untuk itu, dia meminta pemerintah segera membenahi fasilitas transportasi umum di daerah-daerah di Sumatera supaya pemudik tidak ada alasan lagi membawa kendaraan bermotor dengan alasan buruknya layanan transportasi umum.

Menurutnya, keberadaan transportasi umum di daerah saat ini sungguuh memprihantinkan dan cenderung makin berkurang.

"Political will kepala daerah sangat rendah untuk memperhatikan layanan transportasi umum di daerah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com