Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Tumbuh, Laba Bank-bank RI Sudah Lampaui Posisi Sebelum Pandemi Covid-19

Kompas.com - 26/04/2022, 15:05 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan positif kinerja bank-bank Tanah Air masih terus berlanjut, tercermin dari pertumbuhan kinerja bisnis yang signifikan pada kuartal I-2022. Perbankan tidak hanya mencatatkan kinerja yang lebih baik dari periode yang sama tahun lalu, tapi juga kuartal I-2020, yakni periode sebelum pandemi Covid-19 merebak di RI.

Bank-bank yang telah mengumumkan hasil kinerja bisnis periode tiga bulan pertama tahun ini, seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, hingga PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

Pada paparan kinerjanya yang digelar pada pekan lalu, BCA mengumumkan torehan laba bersih sebesar Rp 8,1 triliun pada kuartal I-2022, tumbuh 14,6 persen secara tahunan (year on year/yoy). Posisi laba itu sudah lebih tinggi dibandingkan capaian laba bersih kuartal I-2020 sebesar Rp 6,6 triliun.

Baca juga: BCA Bukukan Laba Bersih Rp 8,1 Triliun pada Kuartal I-2022

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, peningkatan laba bersih itu didukung oleh pertumbuhan bisnis, antara lain peningkatan aktivitas kredit, transaksi, dan penghimpunan dana murah.

"Seiring dengan pemulihan perekonomian nasional, total kredit naik 8,6 persen secara tahunan. Pertumbuhan kredit terjadi di semua segmen, baik kredit untuk bisnis maupun konsumsi," kata dia.

Pada saat bersamaan, CASA bank dengan kode emiten BBCA itu terus tumbuh secara berkelanjutan hingga 21,7 persen secara tahunan pada kuartal I-2022. Menurut Jahja, pertumbuhan dana murah itu merupakan hasil dari inovasi layanan digital yang konsisten serta ekspansi ekosistem bisnis.

Seiring dengan pertumbuhan likuiditas dan kredit, BCA membukukan pertumbuhan positif pada pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 2,5 persen menjadi Rp 14,5 triliun.

Kemudian, pendapatan selain bunga tumbuh 19,5 persen secara yoy menjadi Rp 5,9 triliun di periode yang sama, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 15,8 persen secara tahunan. Secara total, pendapatan operasional BCA tercatat sebesar Rp 20,4 triliun atau naik 6,9 persen secara tahunan.

Di sisi lain, seiring dengan peningkatan kualitas aset, biaya provisi tercatat menurun 13,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Kuartal I 2022, Laba Bersih BRI Melesat 78,13 Persen Menjadi Rp 12,2 Triliun

Sementara itu, BRI pada periode kuartal I-2022 membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 12,16 triliun, meroket 78,23 persen secara yoy. Capaian itu juga sudah lebih tinggi dibanding torehan laba bersih kuartal I-2020 sebesar Rp 8,17 triliun.

"Pertumbuhan laba BRI pada kuartal I 2022 tidak lepas dari pulihnya perekonomian nasional serta menggeliatnya aktivitas pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan core business BRI,” kata Direktur Utama, BRI Sunarso.

Menurutnya, kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini juga mendorong penyaluran kredit BRI. Pada kuartal I tahun ini, penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43 persen yoy menjadi sebesar Rp 1.075,93 triliun.

Pertumbuhan itu diikuti dengan perbaikan manajemen risiko, tercermin dari rasio kredit macet (non performing loan/NPL) BRI secara konsolidasian sebesar 3,09 persen pada akhir Maret 2022. Angka ini menurun jika dibandingkan NPL kuartal I-2021 sebesar 3,3 persen.

Adapun bank pelat merah lainnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 774 miliar pada kuartal pertama tahun ini, tumbuh 23,8 persen secara yoy. Sama seperti dua bank sebelumnya, torehan laba bersih itu juga lebih tinggi dibanding kuartal I-2020, di mana pada periode tersebut BTN membukukan laba bersih sebesar Rp 457 miliar.

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit, pengelolaan aset kredit bermasalah, efisiensi biaya dana, dan operasional.

"Ditinjau dari sisi topline maupun bottom line, kinerja kami tumbuh menggembirakan. Pencapaian ini berkat bisnis model dan implementasi strategi yang tepat," ujar Haru.

Sampai dengan Maret 2021, bank pelat merah yang fokus bergerak pada segmen kredit itu mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 277,13 triliun, tumbuh 6,04 persen secara yoy dari Rp 261,34 triliun.

Kenaikan kredit itu berdampak pada NII BTN yang tumbuh 28,81 persen pada kuartal I-2022 menjadi Rp 3,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun. Kenaikkan NII tersebut membuat NIM BTN juga meningkat, dari 3,31 persen pada akhir Maret 2021 menjadi 4,29 persen di kuartal I-2022.

Baca juga: Laba Bersih BTN Tumbuh 23,89 Persen Kuartal I-2022 Jadi Rp 774 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com