Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini, Rusia Setop Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia

Kompas.com - 27/04/2022, 09:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNN

JAKARTA, KOMPAS.com - Rusia menyetop pasokan gas alam ke dua negara Eropa, yakni Bulgaria dan Polandia. Pemutusan pengiriman ini dilakukan negeri Beruang Merah lantaran dua negara itu menolak membayar pakai rubel.

Penolakan ini memunculkan ketegangan politik antar negara. Penolakan pun mengerek harga gas alam berjangka AS naik sekitar 3 persen pada Selasa (26/4/2022) waktu setempat.

Perusahaan gas milik negara Polandia PGNiG mengonfirmasi hal tersebut.

"Pada 26 April, Gazprom (perusahaan gas Rusia) memberi tahu PGNiG tentang niatnya untuk sepenuhnya menangguhkan pengiriman berdasarkan kontrak Yamal pada awal hari kontrak pada 27 April," ucap pihak PGNiG dikutip dari CNN, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Kekhawatiran Pasokan akibat Gangguan di Libya dan Sanksi Rusia, Kerek Harga Minyak Dunia

Namun PGNiG menyatakan siap mencari alternatif pasokan gas alam lain dari berbagai arah, termasuk melalui sambungan gas di perbatasan barat dan selatan negara, serta terminal gas alam cair (LNG) di kota pelabuhan barat laut Swinoujscie.

Perusahaan ini juga menyatakan, penyimpanan gas bawah tanah masih ada 80 persen, yang dilengkapi dengan produksi gas dalam negeri dan cadangan bahan bakar yang terakumulasi di fasilitas penyimpanan gas bawah tanah.

Saat ini, tingkat pengisian gudang PGNiG juga masih sekitar 80 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya. Pengiriman ke pelanggan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, karena perusahaan akan terus memantau situasi dan siap untuk berbagai skenario.

Menteri Iklim Polandia, Anna Moskwa menambahkan, tidak akan ada kekurangan gas di Polandia meskipun Rusia menghentikan ekspor.

"Polandia memiliki cadangan gas yang diperlukan, karena kami telah secara efektif berusaha independen dari Rusia selama bertahun-tahun. Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia," tulis menteri itu.

Baca juga: Serba-serbi FMCBG Kedua G20: Rusia-Ukraina Hadir, AS hingga Inggris Walkout

Pengiriman gas ke Bulgaria disetop

Melalui kantor media Rusia, TASS, Juru Bicara Gazprom, Sergey Kupriyanov menyebut, penghentian pengiriman gas alam juga berlaku dengan Bulgaria. Mereka sudah memberitahu perusahaan gas Bulgaria, Bulgargaz, terkait penghentian pasokan gas mulai Rabu (27/4/2022).

Sama seperti Polandia, Bulgaria menolak bayar gas alam menggunakan rubel. Kementerian Energi Bulgaria menyatakan, pembayaran menggunakan Rubel tidak dapat diterima karena menimbulkan risiko yang signifikan bagi Bulgaria.

Karena penyetopan pasokan gas, Bulgaria kini mencari cara alternatif lain untuk mengamankan pasokan gas dalam negeri. Meski begitu, pemerintah setempat belum mengenakan pembatasan gas untuk konsumsi masyarakat.

"Saat ini, tidak ada tindakan pembatasan yang dikenakan pada konsumsi gas di Bulgaria," ucap kementerian.

Balas sanksi barat

Pembelian gas Rusia dengan rubel hanya dikenakan kepada negara-negara yang dianggap tidak bersahabat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Cara ini diambil Putin untuk membalas sanksi ekonomi yang dilayangkan oleh negara-negara barat, yakni AS dan sekutunya. Sanksi sendiri diberikan karena Putin menyerang Ukraina sejak Februari 2022.

Adapun pembayaran menggunakan rubel mulai berlaku pada 1 April 2022. Ancaman berisiko tinggi dari Putin telah membuat gelombang kejutan ke seluruh Eropa, utamanya negara yang tidak dapat menjaga ekonominya berjalan lama tanpa energi Rusia.

Baca juga: 7 Crazy Rich Ukraina Ini Kehilangan Kekayaan Rp 170 Triliun akibat Invasi Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com