Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Ketidakpastian, Bank Masih Ogah Revisi Target Pertumbuhan Kredit Tahun Ini

Kompas.com - 27/04/2022, 15:05 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian nasional masih dibayang-bayangi ketidakpastian dari berbagai sentimen, mulai dari potensi kenaikkan inflasi imbas perang Rusia dan Ukraina, penyebaran Covid-19, hingga kebijakan normalisasi moneter negara maju.

Terkait dengan hal tersebut, berbagai lembaga dan institusi memutuskan untuk memangkas revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.

Bank Indonesia (BI) misalnya, yang memutuskan untuk merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional, dari semula 4,7 persen hingga 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy), menjadi 4,5 persen hingga 5,3 persen secara yoy.

Baca juga: Ini Beberapa Saham Perbankan yang Layak Dikoleksi Menjelang dan Sesudah Lebaran 2022

Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi dipangkas, bank-bank besar Tanah Air masih optimis permintaan pembiayaan tetap tinggi, oleh karenanya belum akan melakukan penyesuaian terhadap target penyaluran kredit tahun ini.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadi salah satu bank yang optimis penyaluran kredit pada tahun ini masih akan tumbuh pesat.

Direktur Utama BRI Sunarso menyadari, perekonomian nasional saat ini dibayang-bayangi potensi kenaikkan inflasi, imbas dari terdampaknya rantai pasok global akibat perang Rusia dengan Ukraina.

Namun demikian, Ia memastikan, kondisi likuiditas dan permodalan perseroan masih mumpuni untuk merealisasikan target pertumbuhan kredit tahun ini.

"Internal kita cukup sehat, cukup kuat, sehingga sampai saat ini kita tetap optimis kredit BRI akan tumbuh 9 persen hingga 11 persen," kata dia.

Longgarnya likuiditas dan kuatnya permodalan bank pelat merah itu terefleksikan dari loan to deposit ratio (LDR) di level 86,96 persen dan capital adequacy ratio (CAR) di level 24,61 persen per Maret 2022.

Adapun pada kuartal I-2022, bank dengan kode emiten BBRI itu menactatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 7,4 persen secara yoy, menjadi Rp 1.075,9 triliun.

Pertumbuhan kredit BRI masih ditopang oleh segmen UMKM, yang mengalami pertumbuhan sebesar 9,24 persen secara yoy menjadi Rp 903,29 triliun.

Baca juga: Terus Tumbuh, Laba Bank-bank RI Sudah Lampaui Posisi Sebelum Pandemi Covid-19

Pertumbuhan kredit tersebut disertai dengan manajemen risiko yang, tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) BRI secara konsolidasi ada di level 3,09 persen, turun dari 3,3 persen pada akhir 2021. 

Bukan hanya BRI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI juga masih mempertahankan target pertumbuhan kredit perseroan tahun ini, yakni di kisaran 7 persen hingga 10 persen secara yoy.

"Kami sangat optimistis banget di kuartal II ini pertumbuhan kredit akan lebih kuat, terutama setelah Hari Raya Idul Fitri. Jadi kami tidak merevisi target, yakni di kisaran 7 persen hingga 10 persen," ujar Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar.

Royke mengatakan, saat ini permintaan kredit sudah mulai tumbuh 8 hingga 9 persen, seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com