Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank Mandiri Melesat 70 Persen Jadi Rp 10 Triliun pada Kuartal I-2022

Kompas.com - 27/04/2022, 15:48 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif pada periode tiga bulan pertama tahun ini, terefleksikan dari laba bersih yang mengalami pertumbuhan signifikan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pada kuartal I-2022 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 10 triliun, tumbuh 70 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Seiring dengan ekonomi yang membaik, Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sepanjang kuartal I 2022 sebesar Rp 10 triliun," ujar Darmawan, dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Melonjak 63 Persen, BNI Raup Laba Bersih Rp 3,96 Triliun pada Kuartal I 2022

Pertumbuhan itu selaras dengan pendapatan bunga bersih yang meningkat 17,1 persen yoy menjadi Rp 20,5 triliun dan pendapatan non bunga yang tumbuh 13,6 persen yoy menjadi Rp 8,6 triliun.

Untuk pendapatan bunga, Darmawan menjelaskan, pertumbuhan selaras dengan beban bunga yang turun 18,5 persen, seiring dengan turunnya cost of fund Bank Mandiri.

Baca juga: Kuartal I 2022, Laba Bersih BRI Melesat 78,13 Persen Menjadi Rp 12,2 Triliun

Dengan pertumbuhan-pertumbuhan tersebut, pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre provisioning operating profit/PPOP) Bank Mandiri pada kuartal I-2022 tumbuh 25,3 persen secara yoy menjadi sebesar Rp 17,7 triliun.

Lebih lanjut Darmawan menilai, kinerja bisnis perseroan yang baik tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit yang secara konsolidasi sebesar 8,93 persen secara yoy mencapai Rp 1.072,9 triliun pada kuartal I-2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com