Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecahkan Rekor 10 Tahun Terakhir, Realisasi Investasi Kuartal I-2022 Capai Rp 282,4 triliun

Kompas.com - 27/04/2022, 20:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal I-2022 sebesar Rp 282,4 triliun. Capaian itu naik 28,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan naik 16,9 persen secara kuartalan (quartal to quartal/qtq).

Adapun pada kuartal I-2021 diketahui realisasi investasi Indonesia sebesar Rp 219,7 triliun, sementara pada kuartal IV-2021 realisasi investasi diketahui sebesar Rp 241,6 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, capaian realisasi investasi di kuartal I-2022 merupakan rekor selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Menurutnya, hal ini menandakan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia semakin baik.

Baca juga: Bahlil Ungkap Penyebab Indonesia Sulit Capai Target Realisasi Investasi

“Capaian ini rekor 10 tahun terakhir, dengan pertumbuhan investasi baru kali ini tumbuh 16 persen secara qtq dan yoy-nya 28,5 persen," ujarnya dalam konferensi pers realisasi investasi, Rabu (27/4/2022).

"Ini menunjukkan kebijakan pemerintah dalam meramu strategi investasi ada track dan berikan kepastian kepada teman-teman investor sehingga bisa tanamkan investasi dalam dan luar negeri,” lanjut Bahlil.

Secara rinci, nilai investasi tersebut berasal dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 135,2 triliun atau tumbuh 25,1 persen (yoy). Investasi sektor rransportasi, gudang, dan telekomunikasi menjadi sektor penunjang terbesar realisasi investasi PMDN

Lalu realisasi investasi dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 147,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen (yoy). Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya.

Baca juga: Bahlil: Investasi di IKN Insya Allah Berjalan dengan Mementingkan Kewibawaan Negara...

Bahlil mengatakan, pertumbuhan PMA yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan PMDN, menunjukkan investor global mulai nyaman dan yakin terhadap stabilitas regulasi serta kebijakan pemerintah dalam mendorong investasi masuk ke Indonesia.

“Jadi PMDN dan PMA sama-sama tumbuh, ini yang kami inginkan agar investasi berkualitas,” kata dia.

Adapun berdasarkan lokasi proyek, 5 besar realisasi investasi baik PMDN dan PMA berada di DKI Jakarta sebesar Rp 40,4 triliun atau sekitar 14,3 persen, Jawa Barat Rp 39,5 triliun atau sekitar 14 persen, Riau Rp 23,7 triliun atau sekitar 8,4 persen, Jawa Timur Rp 23,6 triliun atau sekitar 8,4 persen, serta Sulawesi Tengah Rp 20 triliun atau sekitar 7,1 persen.

Baca juga: Sri Mulyani: Infrastruktur adalah Investasi Strategis, tapi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com