KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian punya jurus tersendiri agar belanja Pemerintah Daerah (Pemda) mengutamakan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Terkait hal ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan afirmasi kepada pemerintah daerah (Pemda) agar 40 persen dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menggunakan produk UMKM.
"Kata-katanya afirmasi, yang artinya maksa atau dikenal imperatif biar lebih nendang," kata Muhammad Tito Karnavian dikutip dari keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Jika Pemda Minim Dana Bayar THR dan Gaji ke-13 ASN, Mendagri Tito Beri 2 Saran Pembayaran
Penjelasan tersebut juga sempat disampaikan dalam acara Business Matching Tahap II di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (25/4/2022) lalu.
Target dari afirmasi untuk produk UMKM tersebut, lanjut Mendagri, Pemda dapat berkontribusi sebesar Rp 200,94 triliun.
Anggaran itu berasal dari alokasi APBD untuk pengadaan barang dan jasa yang mencapai Rp 502,34 triliun yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Secara lebih rinci, alokasi anggaran untuk produk UMKM yang ditargetkan dari Pemda tingkat provinsi dapat mencapai sekitar Rp 57 triliun.
Sedangkan, alokasi anggaran untuk produk UMKM dari Pemda tingkat kabupaten atau kota dapat mencapai angka dikisaran Rp143 triliun.
"Dari 34 provinsi dan tingkat kabupaten atau kota ditargetkan dapat mencapai angka di atas Rp200 triliun," kata Tito.
Dari jumlah tersebut, banyak Pemda yang telah menindak lanjuti dengan dengan bentuk komitmen. Yang dilakukan melalui kegiatan bussines matching yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
Baca juga: Menteri KKP Minta UMKM Kampung Bandeng Gresik Segera Tersertifikasi, Ini Alasannya
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.