Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Saham Microsoft Melambung 4,8 Persen

Kompas.com - 28/04/2022, 08:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup mayoritas hijau, pada penutupan perdagangan Rabu (27/4/2022) waktu setempat.

Namun, indeks acuan saham teknologi, Nasdaq Composite ditutup merah di level 12.488,93, atau turun 1 persen. Pada perdagangan Rabu, saham–saham teknologi masih berupaya untuk bangkit dari aksi jual yang terjadi sepanjang April.

Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,19 persen, dan S&P 500 menguat 0,21 persen.

Baca juga: Aksi Ambil Untung Masih Bayangi IHSG Jelang Libur Lebaran, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

“Kami mencoba menemukan tempat yang stabil. Kita perlu melihat beberapa perusahaan lagi uang akan merilis laporan pendapatan yang diharapkan positif, sehingga investor dapat kembali masuk,” kata Kari Firestone, ketua dan CEO Aureus Asset Management, melansir CNBC.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, pendapatan perusahaan menjadi fokus utama investor. Investor mencerna hasil laporan keuangan kuartalan dari perusahaan–perusahaan mega caps.

Pada penutupan Rabu, saham Microsoft melonjak 4,8 persen, setelah melaporkan pendapatan kuartalan yang positif sepanjang tahun 2022. Perusahaan membukukan laporan triwulanan yang lebih baik dari perkiraan dan optimis akan pertumbuhan persuahaan di masa mendatang.

Saham Visa juga terbang hampir 6,5 persen dan menjadi top gainer pada indeks DJIA. Kenaikan saham Visa terjadi setelah perseroan melaporkan hasil pendapatan kuartal pertama tahun ini yang lebih baik dari perkiraan analis.

Baca juga: Anak Usaha Jasa Marga Ini Bakal IPO pada 2023

Kenaikan harga saham juga terjadi pada perusahaan energi, Enphase Energy yang melonjak 7,7 persen dan sekaligus masuk dalam posisi teratas pada indeks S&P 500. Kenaikan saham Enphase Energy juga ditopang oleh laporan kinerja yang positif.

Namun, pelemahan terjadi pada perusahaan induk Google, Alphabet yang turun 3,6 persen meskipun hasil pendapatan raksasa teknologi itu meleset dari perkiraan konsensus. Namun, manajemen pesimis dengan laporan kinerja di kuartal berikutnya, yang dinilai tidak sebaik saat ini.

Saham penerbangan, Boeing pada perdagangan rabu ambles 7,5 persen, setelah penurunan pendapatan kuartalan. Hal ini sekaligus menjadi penekan pergerakan DJIA, selama jam perdagangan Rabu.

Investor juga mencermati perusahaan–perusahaan Big Tech lainnya menjelang rilis laporan keuangan kuartal I tahun 2022. Meta Facebook, Amazon, dan Apple dijadwalkan akan merilis laporan pendapatan pekan ini. Saham Meta turun 3,3 persen pada perdagangan Rabu, sementara Apple dan Amazon ditutup lebih rendah.

“Kami tetap berhati-hati pada saat musim rilis kinerja kuartalan. Dalam pandangan, kami melihat masih ada tren penurunan, atau ada reli kecil yang mungkin akan meringankan kondisi oversold jangka pendek,” kata Jonathan Krinsky dari BTIG.

Baca juga: Baru Sehari Diumumkan, Jokowi Ralat Aturan Larangan Ekspor CPO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com