Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cerita Mitra Dealer SPBU Shell Tuban: Tak Ada Kata Terlambat Memulai Bisnis SPBU Shell

Kompas.com - 28/04/2022, 10:15 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com - Walaupun telah berusia 74 tahun, Syahid mantap untuk memulai bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Tuban, Jawa Timur, kota tempat ia tinggal. Ia membuka SPBU Shell di Jalan Hayam Wuruk, Nomor 98 yang telah beroperasi sejak Januari 2020.

Semangat, latar belakang dan pengalamannya selama 32 tahun bekerja di industri minyak dan gas bumi membuatnya sangat tertarik untuk buka bisnis SPBU.

Ia mendaftar dalam program kemitraan SPBU Shell dan akhirnya menjadi Mitra Dealer SPBU Shell pertama di Kabupaten Tuban.

Baca juga: Pilih Bisnis SPBU sebagai Retailer atau Dealer? Simak Penjelasan dan Peluangnya Berikut

Salah satu hal yang membuat Syahid yakin melakukan investasi SPBU dengan Shell Indonesia adalah dukungan beragam yang diberikan Shell kepada Mitra Dealer SPBU Shell.

Untuk diketahui, program Kemitraan Dealer SPBU Shell dilakukan antara Mitra Dealer dengan Shell Indonesia dalam skema bisnis SPBU joint investment.

Hal ini berarti Shell turut berinvestasi pada SPBU Shell yang akan menjadi milik dan dioperasikan oleh Mitra Dealer SPBU Shell. Porsi investasi Shell tersebut bisa mencapai 30 persen.

Shell memberikan dukungan peralatan selama 10 tahun dan dukungan operasional, di antaranya berupa pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan program pemasaran skala lokal dan nasional.

Tidak hanya itu, Mitra Dealer SPBU Shell juga diberikan kesempatan dan jaringan untuk mengembangkan bisnis pendukung atau Non-Fuel Retail (NFR) sebagai tambahan keuntungan berbisnis SPBU.

Baca juga: Tawarkan 6 Dukungan Penuh, Shell Permudah Mitra Buka Bisnis SPBU

Sejak awal terhubung dengan tim Shell Indonesia, Syahid merasa komunikasi berlangsung dengan lancar. Koordinasi kemudian dilakukan untuk melakukan survei secara langsung ke lokasi tanah yang telah dimiliki Syahid di Tuban.

Hasil dari proses feasibility study kemudian dipresentasikan oleh tim Shell dan dituangkan ke dalam dokumen. Data-data dalam dokumen tersebut di antaranya mencakup perhitungan akan potensi pasar hingga traffic di sekitar lokasi.

Seluruh proses awal itu pun bersifat gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun kepada calon Mitra Dealer SPBU Shell.

“Tidak ada kompetisi yang sulit untuk menjadi Mitra SPBU Shell dan menjalankan bisnis SPBU Shell. Berdasarkan pengalaman saya, ini berbeda jika dibandingkan yang lain," kata Syahid.

"Selain itu, karena saya sudah lama di industri ini, saya tahu jika kualitas BBM Shell itu bagus dan minim menghasilkan polusi,” ujar Syahid dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/4/2022).

Ia juga menambahkan bahwa modal bisnis SPBU Shell lebih terjangkau. Untuk SPBU Shell berbentuk konvensional yang ia dirikan, Syahid berinvestasi sebesar Rp 5-7 miliar, ditambah dengan tanah sekitar 1.800 meter persegi (m2) yang dimilikinya.

Baca juga: 4 Tips Maksimalkan Keuntungan Bisnis SPBU

Agar masyarakat Tuban familiar dengan Shell, Syahid dan stafnya melakukan upaya edukasi untuk menjelaskan kelebihan produk bahan bakar minyak (BBM) Shell kepada para pelanggan.

Kini, cukup banyak masyarakat Tuban yang telah menjadi pelanggan setia SPBU Shell Hayam Wuruk, dari yang awalnya baru pertama kali mendengar dan mencoba BBM Shell.

Berusia lanjut tidak menjadi hambatan bagi Syahid untuk mengelola bisnis SPBU Shell. Ia yakin bahwa bisnis SPBU merupakan investasi jangka panjang yang dapat ia wariskan ke anak cucu kelak.

Apakah Anda tertarik dengan prospek bisnis SPBU bersama Shell dalam program Kemitraan Dealer SPBU Shell? Akses informasi lebih lanjut mengenai bisnis SPBU Shell pada halaman website www.shell.co.id/mitraspbu atau dengan mengirimkan email ke alamat bisnis-spbu@shell.com.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com