Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub: Erupsi Gunung Anak Krakatau Belum Mengganggu Penerbangan

Kompas.com - 28/04/2022, 10:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) tidak mengganggu rute penerbangan di bandara terdekat.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengatakan, bandara terdekat masih beroperasi normal dan tidak ada rute penerbangan yang terdampak pasca terjadinya peningkatan aktifitas GAK dari level II Waspada menjadi Level III Siaga pada 26 April 2022.

"Saat ini, berdasarkan hasil pemantauan, tidak ada rute penerbangan dan bandara yang terdampak oleh erupsi Gunung Anak Krakatau, semua masih beroperasi secara normal," ujar Novie dalam keterangannya, Rabu (27/4/2022).

Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Penerbangan Jakarta-Lubuk Linggau Kembali Dibuka

Dia memastikan pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Kami tetap melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Perum LPPNPI (AirNav Indonesia)," ucapnya.

Dia menjelaskan, pihaknya memiliki sistem Integrated Webbased Aeronautical Information System Handling (I-Wish), yaitu media koordinasi dengan stakeholders penerbangan dalam mendeteksi secara dini dampak erupsi terhadap operasional penerbangan.

Sistem tersebut berguna untuk mengantisipasi perkembangan pengaruh sebaran abu vulkanik akibat erupsi gunung berapi.

Baca juga: Periode Mudik Lebaran, Garuda Indonesia dan Citilink Siapkan 855.119 Kursi Penerbangan

“Sistem ini merupakan sarana koordinasi bersama dalam pengambilan keputusan terkait dengan operasional penerbangan atau Collaborative Decision Making antar stakeholders, antara lain dalam hal adanya penutupan atau tidak beroperasinya suatu bandara karena sebaran abu vulkanik akibat erupsi gunung.” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi sampai Rabu (27/4/2022).

Berdasarkan catatan magma Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hari ini telah terjadi beberapa kali gempa di gunung tersebut.

“Gunung api tertutup kabut 0-11. Asap kawah tidak teramati,” tulis Magma Indonesia dikutip Kompas.com dalam laman resmi Magma ESDM.

Kendati gunung api tertutup kabut dan kawah tidak teramati, terlihat cuaca di sekitar gunung masih cerah, kondisi angin lemah ke arah barat daya dengan suhu udara sekitar 26-31 derajat Celcius, dan kelembapan 50-72 persen.

Sementara itu, mengenai aktivitas kegempaaan, terjadi 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 15-50 mm, dan lama gempa 16-28 detik. Selanjutnya, 3 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 10-35 mm, dan lama gempa 8-19 detik.

Satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm, S-P 10.4 detik dan lama gempa 44 detik dan satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 3 mm.

PVMBG pada Minggu, 24 April 2022 telah menaikkan status GAK dari Level II Waspada ke Level III Siaga.

Kenaikan status level Gunung Anak Krakatau naik jadi siaga ini diambil karena aktivitas vulkanik gunung tersebut, saat ini masih dalam periode erupsi menerus dengan perubahan erupsi yang semula dominan abu menerus, menjadi tipe strombolian.

Pada erupsi tipe strombolian ini yang dihasilkan adalah lontaran-lontaran lava pijar. Erupsi strombolian ini sudah terjadi sejak tanggal 17 April 2022.

Baca juga: Mulai Besok, Pelita Air Buka Penerbangan Perdana untuk Rute Jakarta-Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com