Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Pemulihan Ekonomi Indonesia, Startup GrabJobs Bantu Hubungkan Perusahaan dan Pencari Kerja

Kompas.com - 28/04/2022, 13:54 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Platform penyedia layanan end-to-end automasi rekrutmen, GrabJobs, optimistis bisa mendukung upaya pertumbuhan ekonomi dalam negeri dengan menghubungkan jutaan pencari kerja dan ribuan perusahaan di Indonesia.

Data GrabJobs per April 2022 menunjukkan, terdapat sekitar 7.000 lowongan kerja dari 2.500 perusahaan di Jakarta. Angka ini meningkat dua kali lipat sebesar 100 persen dibandingkan 2021.

Peningkatan jumlah ketersediaan lowongan kerja tersebut juga berbanding lurus dengan upaya pemulihan ekonomi dalam negeri.

Baca juga: Ini Strategi Platform HR-Tech GrabJobs Tidak Merugi di Tengah Pandemi

Pada 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 3,69 persen. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa kembali melesat sebesar 4,8 persen hingga 5,2 persen year-on-year (yoy) pada 2022.

CEO and Co-Founder GrabJobs Emmanuel Crouy mengatakan, banyak pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) serta perusahaan besar di seluruh dunia harus merumahkan sebagian karyawan karena pengurangan operasional kerja pada awal pandemi Covid-19.

Namun, bila dilihat dari perspektif saat ini, perekonomian dan aktivitas industri di hampir semua negara, termasuk Indonesia telah membaik. UKM dan perusahaan besar pun membutuhkan lebih banyak karyawan seiring pemulihan ekonomi yang terjadi.

Baca juga: Permudah Proses Perekrutan Staf di Industri UKM, Moka Gandeng GrabJobs

“Kami melihat bahwa kekurangan tenaga kerja terjadi di hampir semua sektor industri, khususnya industri jasa, seperti makanan dan minuman (F&B), ritel, dan perhotelan. Semua perusahaan di sektor ini, baik besar maupun kecil, saling berlomba dan berjuang merekrut karyawan baru,” kata Emmanuel kepada Kompas.com, Kamis (28/4/2022).

Pada masa kekurangan tenaga kerja, seperti yang terjadi saat ini, kecepatan proses rekrutmen menjadi faktor terpenting untuk mendukung produktivitas operasional perusahaan.

Menurut Emmanuel, perusahaan yang paling cepat merekrut memiliki peluang lebih besar memenangkan persaingan bisnis.

“Kami ingin mengambil peran tersebut, yakni membantu menghubungkan pencari kerja dan perusahaan secara lebih efektif dan efisien,” jelas Emmanuel.

Baca juga: Startup Karier Asal Singapura, GrabJobs Merambah Pasar Indonesia

Emmanuel pun menunjukkan beberapa fitur automasi dari aplikasi GrabJobs yang dapat menghubungkan pencari kerja dan perusahaan secara instan, yakni Interview Chatbots dan Interview Schedulers.

Melalui kedua fitur tersebut, proses rekrutmen karyawan baru pada suatu perusahaan dapat dilakukan dalam satu hari.

“Layanan antarmuka (user interface) yang kami miliki pun cukup sederhana dan intuitif sehingga memudahkan pencari kerja untuk melamar. Kami juga memiliki fitur Chat yang dapat mempercepat perusahaan memberikan tanggapan kepada pelamar pada proses screening,” sambungnya.

Sebagai informasi, GrabJobs melakukan ekspansi bisnis ke Indonesia sejak 2019 untuk membantu UKM dan perusahaan mengautomatisasi proses rekrutmen dengan lebih cepat dengan biaya rendah.

Saat ini, GrabJobs telah beroperasi di lebih dari 50 negara dan telah membantu proses rekrutmen lebih dari 10.000 perusahaan di dunia.

Indonesia pun menjadi salah satu pasar penting bagi GrabJobs. Seiring percepatan pemulihan ekonomi di dalam negeri, GrabJobs juga berencana merekrut tim ahli marketing dalam negeri untuk memperluas jangkauannya ke seluruh wilayah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com