JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Jago Tbk melanjutkan kinerja positifnya pada awal tahun, terefleksikan dari kemampuan perseroan mencetak laba bersih pada kuartal I-2022.
Tercatat pada periode tiga bulan pertama 2022, bank dengan kode emiten ARTO itu mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 19 miliar, setelah pada periode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi.
Pertumbuhan itu tidak terlepas dari penyaluran kredit dan pembiayaan syariah Bank Jago yang melesat 376 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 6,14 triliun.
"Segmen konvensional dan syariah berhasil tumbuh secara cepat dan merata. Hal ini ditopang oleh model bisnis yang tepat dan kolaborasi dengan ekosistem digital," ujar Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, dalam keterangannya, Kamis (28/4/2022).
Baca juga: Traveloka Gandeng Bank Jago Salurkan Kredit Lewat Traveloka PayLater
Di tengah tren pertumbuhan tersebut, Bank Jago tetap menjaga risiko kredit dan pembiayaan syariah, di mana rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada di level 1,5 persen dan NPL net berada di level 0,4 persen.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit dan pembiayaan syariah yang tinggi, pendapatan bunga dan pendapatan syariah meningkat 729 persen secara yoy menjadi Rp347 miliar pada kuartal I-2022.
Baca juga: Ini Beberapa Saham Perbankan yang Layak Dikoleksi Menjelang dan Sesudah Lebaran 2022
Sementara itu beban bunga dan beban syariah tercatat sebesar Rp 31 miliar, naik 267 persen dari tahun sebelumnya. Dengan demikian pendapatan bunga bersih tercatat Rp 316 miliar atau tumbuh 845 persen secara yoy.
Kharim bilang, rendahnya beban bunga ditopang perbaikan struktur biaya dana berkat kehadiran aplikasi Jago yang diluncurkan pada April 2021 dan Jago Syariah pada Februari 2022.
Baca juga: 10 Saham Paling Banyak Dikoleksi Asing dalam Sepekan, Ada Saham Bank Jago hingga Bank Neo Commerce