Oleh karena itu, pemerintah melalui salah satu BUMN yaitu Pertamina menjadikan Pelita Air agar dapat menggarap potensi pasar penerbangan domestik di Indonesia.
Dia menyayangkan, tatkala penerbangan domestik di Indonesia mulai bangkit pasca pandemi Covid-19, justru harus dihajar dengan tarif tiket yang mahal.
"Kita tidak mau market Indonesia yang besar ini jadi monopoli atau oligopoli. Pasar bebas boleh tetapi keseimbangan harus terjalin. Tidak mungkin pasar sebesar ini harus dimonopoli oleh sebagian saja," ucapnya.
Baca juga: 8 Jenis Kartu ATM BCA: Biaya Admin, Limit, dan Fitur Pembedanya
Dia berharap hadirnya Pelita Air di industri penerbangan dapat menjadi penggagas baru di industri penerbangan Indonesia.
"Insya Allah ini menjadi paradigma baru dari bangkitnya industri pesawat terbang di Indonesia dengan lahirnya Pelita Air," tuturnya.
Mantan Presiden Inter Milan itu juga mengharapkan Pelita Air tidak mengulang kesalahan yang sama seperti Garuda Indonesia.
"Kesalahan yang sudah terjadi di tempat lain (Garuda Indonesia) tidak boleh terulang di sini," ujarnya.
Dia bahkan menegaskan apabila direksi atau pegawai Pelita Air ke depannya ada yang melakukan kesalahan seperti Garuda Indonesia, dia akan mendindaknya langsung.
"Saya tidak segan-segan kalau terulang saya yang laporin langsung," kata dia.
Baca juga: 4 Cara Mudah Menemukan ATM BCA Terdekat dari HP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.