Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelita Air Buka Penerbangan Jakarta-Bali, Berapa Harga Tiketnya?

Kompas.com - 29/04/2022, 08:00 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelita Air Service resmi melayani penerbangan reguler untuk pertama kalinya dengan melayani rute Jakarta dari Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Penerbangan reguler perdana tersebut lepas landas pukul 09.20 WIB dan tiba pukul 12.10 WITA dan rute kedua dengan destinasi sebaliknya yaitu Jakarta - Bali pada pukul 14.55 WITA dan tiba pukul 15.45 WIB.

Saat ini, rute dan jadwal penerbangan Pelita Air baru memiliki frekuensi 1 kali per hari menggunakan pesawat tipe Airbus A320-200.

Lalu berapa harga tiket yang dijual Pelita Air?

Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan menyatakan, ada 109 penumpang yang diangkut pesawat tersebut. Mereka membeli tiket seharga Rp 1,68 juta untuk sekali jalan, dengan tujuan Bali di momen arus mudik lebaran ini.

Baca juga: Diduga Terima Duit Suap dari Bupati Bogor, Berapa Gaji Pegawai BPK?

Harga tiket tersebut memang berlaku untuk masa mudik Lebaran, sehingga untuk tiket yang dijual di luar periode mudik, bisa saja harganya lebih rendah lagi.

"Hari ini load 109 penumpang, lumayan animonya. Meski belum 100 persen, karena ini kan baru perdana. Hari ke depan akan semakin tinggi," kata Dendy dikutip dari Kompas TV, Jumat (29/4/2022).

Di tahap awal, Dendy menargetkan Pelita Air mengisi kekosongan kapasitas penerbangan yang berkurang di tengah pandemi Covid-19. Ia yakin Pelita Air mampu bersaing karena memberikan harga tiket yang kompetitif.

"Kita akan berikan kapasitas dengan harga terjangkau. Karena ini kan lebaran kekurangan kapasitas," ucapnya.

Baca juga: India Kalang Kabut Gara-gara Jokowi Larang Ekspor CPO

Menurutnya, langkah Pelita Air dalam penerbangan regular berjadwal tersebut tidak terlepas dari dukungan para pemangku kepentingan. Salah satunya setelah kondisi keuangan BUMN penerbangan lainnya, Garuda Indonesia nyaris bangkrut.

“Saya mengajak semua pihak terkait untuk sama-sama mendukung dan memajukan Pelita Air, sehingga Pelita Air dapat terus berkembang untuk memberikan kontribusi signifikan pada industry penerbangan nasional,” ucapnya.

Tidak mengulasi kesalahan Garuda

Menteri BUMN Erick Thohir juga meminta Pelita Air jadi salah satu tulang punggung penerbangan domestik, mengingat pasar Indonesia sangat besar.

"Saya meminta dan mengharuskan Pelita Air ini adalah yang akan menjadi salah satu tulang punggung pembangunan domestic flight," ujarnya.

Baca juga: Kartu Chip BCA: Jenisnya dan Cara Menggantinya dari Kartu Lama

Alasannya, potensi bisnis pada penerbangan domestik di Indonesia sangat tinggi sehingga pemerintah ingin Pelita Air khusus menjadi maskapai penerbangan domestik.

"Kalau ada (minta) izin internasional jangan dikeluarin. Ini untuk domestik, kita jangan out of focus. Market-nya besar, tapi kita tidak memprioritaskan," kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah melalui salah satu BUMN yaitu Pertamina menjadikan Pelita Air agar dapat menggarap potensi pasar penerbangan domestik di Indonesia.

Dia menyayangkan, tatkala penerbangan domestik di Indonesia mulai bangkit pasca pandemi Covid-19, justru harus dihajar dengan tarif tiket yang mahal.

"Kita tidak mau market Indonesia yang besar ini jadi monopoli atau oligopoli. Pasar bebas boleh tetapi keseimbangan harus terjalin. Tidak mungkin pasar sebesar ini harus dimonopoli oleh sebagian saja," ucapnya.

Baca juga: 8 Jenis Kartu ATM BCA: Biaya Admin, Limit, dan Fitur Pembedanya

Dia berharap hadirnya Pelita Air di industri penerbangan dapat menjadi penggagas baru di industri penerbangan Indonesia.

"Insya Allah ini menjadi paradigma baru dari bangkitnya industri pesawat terbang di Indonesia dengan lahirnya Pelita Air," tuturnya.

Mantan Presiden Inter Milan itu juga mengharapkan Pelita Air tidak mengulang kesalahan yang sama seperti Garuda Indonesia.

"Kesalahan yang sudah terjadi di tempat lain (Garuda Indonesia) tidak boleh terulang di sini," ujarnya.

Dia bahkan menegaskan apabila direksi atau pegawai Pelita Air ke depannya ada yang melakukan kesalahan seperti Garuda Indonesia, dia akan mendindaknya langsung.

"Saya tidak segan-segan kalau terulang saya yang laporin langsung," kata dia.

Baca juga: 4 Cara Mudah Menemukan ATM BCA Terdekat dari HP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com