Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 7 Juta Pengguna Aktif di Aplikasi JMO pada Tahun 2022

Kompas.com - 29/04/2022, 10:15 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menargetkan 7 juta pengguna aktif aplikasi JMO pada tahun 2022. Sampai April 2022, tercatat jumlah total pengguna aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) sebanyak 13,31 juta.

Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi, BP Jamsostek Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, layanan digital menjadi sesuatu yang ingin BP Jamsostek kedepankan.

"Karena berdasarkan data itu, terlihat pengguna fasilitas online sudah meningkat. Kedua dari sisi kecepatan juga lebih efektif, jelas dia dalam konferensi pers, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Targetkan 70 Juta Peserta Tahun 2026, Ini Strategi yang Dilakukan

Untuk mengantisipasi melonjaknya pengguna nantinya, ia mengatakan pihaknya sudah melakukan banyak persiapakn sejak tahun 2021. Salah satunya dengan menambah kapasitas pelayanan digitalnya.

Selanjutnya, ingin memastikan agar pengguna terjamin dari segi keamanan. Menurut dia, saat BP Jamsostek meluncurkan layanan digital, pelayanan terhadap sekuriti ini menjadi perhatian utama.

"Dari aspek infrastruktur kami juga memastikan, aplikasi yang kami bangun ini juga aplikasi yang sudah lebih bersih dari konteks bugs. Kami terus kembangkan untuk meneruskan stabilisasi," ucap dia.

Baca juga: Soal Penerima Subsidi Gaji Rp 1 Juta, Pemerintah Masih Gunakan Data BPJS Ketenagakerjaan

Ke depan, ia bilang layanan di dalam aplikasi JMO akan terus bertambah. Misalnya nanti, akan ada layanan untuk Jaminan Kehilangan Pekerjaan, Manfaat Beasiswa, dan Jaminan Pensiun. Ia bilang, semakin lama aplikasi ini akan terus bertambah manfaatnya.

Dengan demikian dari sisi pengguna, ia juga memprediksi akan terus mengalami pertumbuhan. Oleh sebab itu, ia berusaha terus mempersiapkan kanal digital ini.

Selain itu, sebagai aplikasi yang menyimpan banyak data pekerja, ia berharap nantinya data tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk kepentingan pekerja itu sendiri. Sehingga aplikasi ini semakin memiliki nilai bagi penggunanya.

Sebagai informasi, aplikasi JMO telah melayani 482.926 pengajuan klaim berhasil dibayarkan. Sedangkan nominal klaim yang dibayarkan lewat JMO telah mencapai Rp 1,79 triliun dengan success rate klaim JHT mencapai 98,41 persen.

Sampai tahun 2021, sebanyak 76,45 persen peserta melakukan klaim menggunakan layanan online. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya yang baru menyentuk 34,82 persen untuk klaim menggunakan kanal online.

Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo. mengatakan, simplifikasi prosedur dan persyaratan klaim yang dilakukan BP Jamsostek mampu memangkas masa tunggu klaim JHT, dari yang awalnya rata-rata 8 hari menjadi rata-rata 1,05 hari.

"Kanal online lebih banyak dipilih oleh para peserta, terbukti dari melonjaknya angka penggunaan JMO dan Lapak Asik dari 36 persen menjadi 76 persen," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com