Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Ungkap Ragam Permintaan AS hingga Uni Eropa Buat "Usir" Rusia dari Forum G20

Kompas.com - 29/04/2022, 12:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra mengungkapkan, ada beragam permintaan yang dilayangkan beberapa negara anggota G20 untuk "mengusir" Rusia dari pertemuan.

Permintaan itu diajukan kepada Indonesia yang menjadi presidensi G20 tahun 2022. Hal ini imbas dari serangan Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022.

Awalnya, beberapa anggota negara G20 yang kontra terhadap Rusia meminta Indonesia tak mengundang Rusia dalam pertemuan G20, termasuk pertemuan antara Menteri-menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral kedua (2nd FMCBG Meeting) di Washington DC, AS.

Baca juga: AS hingga Inggris Walkout dari Pertemuan G20, Sri Mulyani: Bukan Kejutan bagi Kami...

Namun, permintaan itu ditolak Indonesia. Sebab Indonesia beranggapan Rusia sebagai anggota memiliki hak untuk datang membahas agenda-agenda global yang membutuhkan kerja sama.

Setelah itu, beberapa negara anggota meminta lagi agar Rusia tidak perlu datang meskipun undangan telah dilayangkan.

"Kalau misal Rusia sudah diundang, tolong kasih tahu enggak usah datang saja, katanya. Kita juga bilang, 'Kita (Indonesia) tidak bisa (meminta begitu)'. Wong sudah diundang, kok, disuruh enggak datang," kata Wempi dalam Webinar Taruna Merah Putih dikutip Kompas.com, Jumat (29/4/2022).

"Begitu tanya Rusia, (mereka bilang), 'Ya masa saya sudah diundang, kamu suruh saya tidak datang'," sambung Wempi.

Baca juga: Serba-serbi FMCBG Kedua G20: Rusia-Ukraina Hadir, AS hingga Inggris Walkout

Setelah tak disetujui, beberapa negara anggota meminta lagi agar Rusia tidak perlu berbicara selama pertemuan, meskipun sudah diundang dan sudah datang.

Permintaan tersebut, kata Wempi, juga sulit untuk dikabulkan lantaran Rusia memiliki hak untuk berbicara sebagai negara anggota G20. Indonesia sebagai presidensi harus menjaga integritas dari negara anggota G20.

"Sampai terakhir, permintaannya adalah bagaimana nanti kalau (Rusia) intervensinya terakhir (saja). Jadi permintaannya bermacam-macam," ucap Wempi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com