JAKARTA, KOMPAS.com - Forum anggota G20 jalur keuangan (finance track) akan membahas restrukturisasi utang kepada negara-negara miskin.
Restrukturisasi utang ini akan diberikan oleh negara pemberi utang yang menjadi anggota G20. Forum akan menjembatani kesepakatan restrukturisasi tersebut.
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra mengatakan, setidaknya ada 73 negara yang layak mendapat keringanan. Apalagi selain pandemi Covid-19, dunia dihadapkan pada eskalasi perang antara Rusia - Ukraina.
"Yang berhak mendapat restrukturisasi sebenarnya ada 73 negara miskin. Ini akan semakin berat kondisinya pada saat perang ini masih terus berlangsung dan dampaknya akan semakin besar," kata Wempi dalam Webinar Taruna Merah Putih dikutip Kompas.com, Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Bagaimana Sejarah Terbentuknya Forum G20?
Adapun pada tahun 2021, ada sekitar 41 negara miskin yang utangnya direstrukturisasi akibat pandemi Covid-19. Total utang yang direstrukturisasi mencapai 12,9 miliar dollar AS.
Wempi bilang, hasil forum G20 akan berujung pada pemberian benefit dan manfaat kepada negara anggota maupun negara lain di dunia. Forum bergengsi ini memang mendominasi kekuatan ekonomi dan politik dunia.
Dari sisi ekonomi, komposisi anggota G20 mencakup 80 persen PDB dunia, 75 persen ekspor global, dan 60 persen. Oleh karena itu, banyak negara berharap pada pertemuan 20 negara ini.
Artinya G20 sebagai forum dunia, sebagai responder. Inilah yang menjadikan presticious forum yang ingin dipertahankan oleh G20. Di sisi internasional finance architecture, G20 berkepentingan untuk melakukan bantuan restrukturisasi utang negara-negara miskin," ucap Wempi.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ada 3 negara yang meminta keringanan pembayaran utang kepada negara anggota G20. Negara tersebut adalah Chad, Zambia, dan Ethiopia.
Pembahasan utang masuk dalam topik kesinambungan utang (debt sustainability). Forum G20 bakal "mengurusi" utang negara miskin hingga tercapai kesepakatan konsensus, yakni negara pemberi utang akan memberikan restrukturisasi.
"Dalam komunikasi ini ada 3 negara yang disebut memang sedang didalam proses untuk negosiasi kondisi utang mereka yang tidak sustainable yaitu Chad, Zambia, dan Ethiopia," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (18/2/2022).
Baca juga: Mengenal Y20, Wadah Suara Anak Muda di Forum G20
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.