Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Penjualan Tumbuh Saat Ramadhan, Ini Strategi Unilever Genjot Kinerja

Kompas.com - 29/04/2022, 16:30 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVT) Ira Noviarti mengungkapkan memasuki bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri tahun 2022, tren penjualan produk consumer goods meningkat.

“Lebaran dan Ramadhan tahun ini jauh lebih baik dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Produk seperti ice cream juga kategori yang paling dicari konsumen saat periode puasa ini, home care juga,” kata Ira secara virtual, Kamis (28/4/2022).

Ira mengatakan, pada periode Ramadhan umumnya masyarakat lebih banyak memasak, sehingga penggunaan produk kategori home care meningkat. Demikian juga dengan tradisi mudik asisten rumah tangga, yang menyebabkan kebutuhan akan produk kebersihan turut meningkat.

Baca juga: Unilever Indonesia Kantongi Laba Bersih Rp 2 Triliun di Kuartal I-2022

“Penjualan di Ramadhan tahun ini lebih baik, karena memang diawali dengan pembukaan ekonomi, mobilitas, hingga tradisi mudik yang dibolehkan. Konsumsi juga tumbuh menjelang Lebaran tahun ini,” jelas dia.

Selain faktor tersebut, Ira meyakini portofolio produk UNVR yang beragam juga mendorong kenaikan penjualan saat menjelang Lebaran. Dengan dukungan portofolio tersebut, Ira optimis penjualan akan meningkat tahun ini.

“Unilever memiliki portofolio yang cukup kuat, dan biasanya pada periode lebaran justru naik luar biasa. Jadi kita ada kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya, kita optimis penjualan akan tumbuh,” jelas dia.

Sebagai informasi, pertumbuhan penjualan bersih Unilever pada kuartal I tahun 2022 tercatat Rp 10,8 triliun, dimana penjualan domestik bertumbuh sebesar 5,8 persen year on year atau 13,9 persen quarter on quarter.

Baca juga: Pemerintah Sebut Unilever Bakal Investasi 135 Juta Euro Tahun Ini

Untuk menggenjot kinerja di tahun ini, UNVR menerapkan beberapa strategi. Pertama, memperkuat dan meng-unlock potensi penuh dari brand-brand besar UNVR melalui program marketing untuk menstimulasi pasar.

“Indonesia masih memiliki potensi yang besar, karena tingkat konsumsi masih rendah, dibandingkan negara lain di shoutiest asia. Meskipun penetrasi dari kategori - kategori itu kita sudah tinggi, tapi konsumsinya masih rendah. Jadi ini opportunity bagi kita,” ujar Ira.

Selain itu, Unilever juga berupaya untuk memperkuat portofolio di segmen premium, meningkatkan performa bisnis di chanel utama dan chanel masa depan, seperti e-commerce, serta mengembangkan potensi pasar untuk mendorong bisnis berkelanjutan.

Direktur Customer Operation PT Unilever Indonesia Enny Hartati Sampurno mengungkapkan, pihaknya juga mendorong pertumbuhan kinerja dengan mengimplementasikan machine learning untuk forcasting. Pihaknya juga melakukan implementasi digital berupa integrasi bisnis yang memudahkan informasi kepada konsumen yang dinilai relate dengan kondisi saat ini.

“Kita sudah mulai mengaplikasikan machine learning, untuk forcasting dan ini lebih akurat daripada. Kita juga melakukan integrasi transformasi digital yang memudahkan konsumen untuk melihat langsung notifikasi orderan mereka,” jelas Eny.

Baca juga: Rampingkan Bisnis Model, Unilever Bakal PHK 1.500 Karyawan Secara Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com