Oleh: Fauzi Ramadhan dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Saat ini, emas merupakan salah satu instrumen investasi paling berharga dan bernilai tinggi. Selain itu, sifat praktis dan ramah investasi yang ditawarkan oleh emas membuat instrumen investasi ini kian digemari oleh banyak orang.
Oleh para investor, bahkan emas dijuluki sebagai “safe haven”. Alasan utamanya, yakni ia diharapkan sebagai sebuah aset investasi yang tetap bernilai ketika terjadi ketegangan pasar global. Ketegangan pasar global dapat terjadi akibat krisis-krisis yang terjadi di berbagai belahan dunia, misalnya perang, agresi militer, dan lain semacamnya.
Alasan lainnya emas memiliki gelar ini tidak lain karena ia memiliki dasar nilai riil. Selain itu, standar-standar perekonomian di berbagai belahan dunia tidak mengaitkannya dengan nilai emas.
Bersamaan dengan itu, emas juga dianggap sebagai alat penyimpan nilai karena tidak terpengaruh kebijakan suku bunga suatu negara.
Lantas, apakah kamu jadi tertarik untuk berinvestasi emas? Jika belum, coba dengarkan siniar (podcast) CUAN - Cari Untung Bareng Teman episode “Tips Berinvestasi Emas”.
Dalam siniar tersebut, Djumyati Partawidjaja, seorang Certified Financial Planner dan Jurnalis Kontan, akan mengajak kita memahami kiat-kiat berinvestasi dalam emas agar tak salah langkah.
Namun, sebelum lebih jauh membahas kiat-kiat berinvestasi emas, alangkah baiknya kita memahami seluk-beluknya terlebih dahulu.
Baca juga: Bingung Investasi Emas atau Bitcoin? Simak 4 Perbedaan Keduanya Berikut!
Sejarah panjang emas hadir bersamaan dengan peradaban manusia itu sendiri. Ia telah dinilai tinggi sejak awal kehadirannya, bahkan pengaruhnya tak dapat tertandingi dengan jenis logam lainnya.
Sebab, apa lagi jenis logam yang mengilhami terjadinya perang, ekspedisi, dan simbol kekayaan umat manusia?
Merangkum situs Provident Metals, sejarah emas dibagi dalam beberapa babak. Pertama, peradaban Mesir Kuno, yaitu sekitar 3.000 sebelum masehi. Tak cuma dianggap sebagai sesuatu yang memiliki status kekayaan, emas juga erat kaitannya dengan budaya dan mitologi tersebut.
Emas pun banyak digunakan dalam perhiasan, batu penjuru piramida besar, hingga topeng pemakaman raja-raja.
Berlanjut ke era kolonialisme Eropa, emas memainkan peran besarnya dalam peradaban manusia. Dengan mengusung semboyan gold, glory, dan gospel, para kolonial melakukan misinya untuk menaklukan dataran-dataran antah berantah, seperti Indonesia, untuk mencari kekayaan (gold).
Di era sekarang, emas lebih sering digunakan sebagai alat investasi dalam kegiatan ekonomi. Negara-negara di dunia lebih memilih menyimpan emas yang dimiliki dalam jumlah besar, serta tidak menggunakannya untuk menguatkan mata uang.
Selain itu, emas pun ternyata masih digunakan sebagai barang perhiasan, seperti koin, medali, dan lain sebagainya. Bahkan, dalam pembuatan perangkat keras elektronik, nyatanya membutuhkan emas sebagai salah satu komponennya.