JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini pemerintah telah mewajibkan anak usia 6-11 tahun untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Namun demikian, muncul wacana kekhawatiran akan efek samping vaksin Covid-19 yang diutarakan oleh Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait.
Arist sebelumnya mengatakan, ada potensi bahaya yang terkandung dalam vaskin Covid-19 yang dinilai akan mengganggu tumbuh kembang anak. Maka dari itu, Arist meminta agar vaksinasi Covid-19 untuk anak dihentikan sementara hingga ada evaluasi dan hasil uji terhadap anak usia 6-11 tahun.
Baca juga: Vaksin Moderna di Eropa Ditarik, BPOM Pastikan Vaksin Covid-19 Ini di Indonesia Aman Digunakan
Menanggapi hal tersebut, praktisi anak sekaligus ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengungkapkan, jika masyarakat harus percaya pada ahli kesehatan dan pemerintah, dalam hal vaksinasi Covid-19 untuk anak.
“Saya pribadi dan teman-teman di Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mendukung sepenuhnya dan memberikan apresiasi terhadap pemerintah, terutama Kementerian Kesehatan, yang telah memberikan perlindungan kepada anak Indonesia, dalam hal ini melalui vaksinasi Covid-19,” kata Seto dalam siaran pers Jumat (30/4/2022).
Baca juga: Saat Sri Mulyani Mengenang Vaksin Covid-19 Harus Gratis: Langsung Mumet...
Seto menilai, narasi yang muncul tersebut membuat masyarakat bingung dan meragukan program vaksinasi Covid-19 yang dilakukan pemerintah sejak awal 2021.
Padahal, vaksinasi dinilai sangat penting dilakukan mengingat Indonesia tengah berperan melawan Covid-19 melalui percepatan vaksinasi untuk membentuk herd immunity.
“Vaksinasi itu penting, dan memang anak-anak perlu vaksinasi. Sebelum Covid-19 ada vaksinasi rutin seperti polio, cacar, dan sebagainya,” tambah dia.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksinasi Anak Rampung Kuartal I 2022, Sekolah Tatap Muka Dibuka
Menurut Seto, dengan merebaknya Covid-19, vaksinasi sangat urgent pemberiannya kepada masyarakat maupun kepada anak-anak tentunya adalah vaksinasi untuk mencegah risiko dari infeksi Covid-19.