Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Pembiayaan Mulai Menemukan Titik Cerah

Kompas.com - 04/05/2022, 13:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pembiayaan jadi salah satu sektor bisnis yang usahanya terpukul karena pandemi Covid-19. Mobilitas masyarakat yang merosot sejalan dengan permintaan untuk pembiayaan kendaraan yang juga turun.

Namun demikian, memasuki tahun 2022 ini, perusahaan pembiayaan mulai menemukan titik cerah. Pasalnya, setelah melewati kuartal I-2022, perusahaan pembiayaan atau multifinance telihat mulai menunjukkan tajinya kembali.

Setelah selama dua tahun bisnis pembiayaan sempat lesu, kini perusahaan pembiayaan lebih optimis menjalani tahun 2022. Hal tersebut dibuktikan dengan total pembiayaan yang terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Mandiri Utama Finance Catat Nilai Pembiayaan Baru Rp 3,7 Triliun pada Kuartal I-2022

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, angka realisasi kredit perusahaan pada kuartal I-2022 ini tumbuh hingga 136 persen dari periode yang sama di 2021.

Adapun, tercatat kuartal-I 2022 realisasi kredit perusahaan CNAF sebesar Rp 2,36 triliun. Sementara, realisasi kredit pada periode yang sama tahun lalu masih di angka Rp 1 triliun.

Ia mengungkapkan, sejauh ini rata-rata realisasi kredit CNAF di tiap kuartalnya mencapai Rp 1,42 triliun.

"Melihat realisasi di kuartal I-2022 kita optimistis realisasi kredit tumbuh lebih dari 30 persen sampai akhir tahun menjadi sekitar Rp 8 triliun," ujar dia kepada media Senin (11/4/2022).

Peningkatan juga dialami oleh Adira Finance. Direktur Utama Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan, pembiayaan baru meningkat sebesar 32,5 persen secara tahunan menjadi Rp 7,2 triliun di kuartal-1 2022.

Baca juga: Contraflow Kembali Diberlakukan di Tol Japek Km 47-70 Arah Cikampek

"Adira Finance juga mencatatkan perbaikan rasio utang macet. Per Maret 2022, Rasio gross NPL konsolidasi membaik menjadi sebesar 2,0 persen. Adapun, tahun lalu diketahui besar rasio kredit macet sebesar 3,4 persen," kata dia dalam siaran pers (27/4/2022).

Dari sisi laba, Adira Finance juga mencatatkan kinerja yang cukup baik hingga Maret 2022. Perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih meningkat sebesar tumbuh 44,3 persen secara tahunan menjadi Rp 304,5 miliar.

Sejalan dengan itu, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mencatat pembiayaan baru (booking) pada kuartal-1 2022 senilai Rp 4,8 triliun. Jumlah ini merupakan rekor terbesar yang pernah dicatat perusahaan dalam satu kuartal.

Nilai ini meningkat 61,8 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, jumlah ini naik 10,9 persen.

Baca juga: Tax Amnesty Tinggal 2 Bulan, Harta yang Diungkap Tembus Rp 79,13 Triliun

Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary BFI Finance Sudjono mengatakan, peningkatan nilai booking ini turut mengatrol jumlah total piutang yang dikelola. Tercatat, total piutang yang dikelola naik 14,3 persen dibandingkan kuartal-I 2021, menjadi Rp 15,6 triliun.

"Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi serta peningkatan kebutuhan dan konsumsi jelang Ramadhan juga turut mendukung kinerja Perseroan sepanjang kuartal satu kemarin,” ujar dia dalam keterangan tertulis Rabu (28/4/2022).

Ia menambahkan, rasio kredit macet atau Non-Performing Financing (NPF) bruto tetap stabil membaik di angka 1,06 persen dan neto sebesar 0,26 persen.

Baca juga: Jasa Marga Buka Tutup Tol Layang MBZ, Simak Rinciannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com