Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Mudik dan Lebaran, Ekonomi RI Kuartal II Diproyeksi Tembus 5 Persen

Kompas.com - 05/05/2022, 11:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum mudik Hari Raya Idul Fitri diyakini turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022 diproyeksi mencapai 5 persen, salah satunya karena momentum mudik Lebaran.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang bertepatan dengan mudik lebaran diperkirakan 4 persen sampai dengan 5 persen (year on year/yoy)," kata Bhima kepada Kompas.com, Kamis (5/5/2022).

Baca juga: KKP ke Penyelundup Benih Lobster: Sudah Tobat Saja...

Bhima menuturkan, Lebaran tahun 2022 lebih menjanjikan pertumbuhan dibanding dua tahun sebelumnya. Sebab kali ini, ada pelonggaran aktivitas yang diizinkan langsung pemerintah.

Mudik kata Bhima, mampu mendorong permintaan di berbagai sektor, mulai dari jasa transportasi, pakaian jadi, makanan minuman, perhotelan, dan jasa telekomunikasi.

"Secara umum sektor pariwisata diperkirakan tumbuh jauh lebih tinggi dibanding dua tahun sebelumnya. Okupansi hotel di kisaran 80 persen," ucap Bhima.

Selain itu, tempat rekreasi dan fasilitas pendukung wisata pun akan terdorong. Saat menggunakan jalan tol misalnya, belanja wisata sudah bisa terakselerasi di rest area.

Warung makan dan toko yang menjual oleh-oleh di rest area berpotensi turut mengalami kenaikan omzet. Apalagi kata Bhima, fasilitas publik di rest area sudah semakin baik.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Uni Eropa Ajukan Boikot Impor dari Rusia

"Ketika sampai di tempat tujuan mudik, pelaku perjalanan menyempatkan untuk berkunjung ke tempat wisata. Apalagi pada puncak mudik tahun ini diperkirakan sektor transportasi darat akan menjadi pilihan karena biaya lebih murah dibanding membawa kendaraan pribadi," beber Bhima.

lebih lanjut Bhima menuturkan, pemulihan ekonomi dipengaruhi oleh pembayaran THR pegawai swasta dan PNS. Hal ini membuat total uang kartal yang beredar selama lebaran tumbuh di atas 60 persen (yoy) menjadi Rp 250 triliun.

"Ini bisa picu pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih tinggi (yang menjadi komponen terbesar dalam pertumbuhan ekonomi). Kelas menengah atas yang lebih imun soal kenaikan harga barang atau inflasi sudah tidak sabar membelanjakan uangnya saat Lebaran," tandas Bhima.

Baca juga: PMI Manufaktur RI Tembus 51,9, Kemenkeu: Bisa Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com