Kepala BOE sebelumnya mengatakan, pihaknya mungkin melihat untuk mengambil pendekatan yang lebih bertahap melakukan pengetatan, daripada mengikuti Federal Reserve AS yang menikkan suku bunga 50 basis poin.
Dalam perkiraan terbarunya, BOE menyoroti risiko resesi yang membayangi untuk ekonomi terbesar kelima di dunia. BOE memprediksi, produk domestik bruto akan mengalami kontraksi dalam tiga bulan terakhir tahun ini, sebagai dampak dari kenaikan energi.
Pada saat inilah, BOE melihat inflasi Inggris mencapai puncaknya 10,2 persen, dan menjadi level tertinggi sejak 1982.
"Pertumbuhan PDB Inggris diperkirakan akan melambat tajam selama paruh pertama tahun ini. Itu mencerminkan dampak negatif yang signifikan dari kenaikan tajam dalam energi global, harga barang, serta margin keuntungan banyak perusahaan Inggris,” kata Bank Dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.