JAKARTA, KOMPAS.com - Distribusi minyak goreng curah Rp 14.000 ke pasar-pasar tradisional masih "jalan di tempat" hingga awal Mei 2022. Padahal, Perum Bulog sudah ditugaskan untuk melakukan distribusi sejak pekan terakhir April 2022.
Apa alasan Perum Bulog?
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan pihaknya memang mendapatkan penugasan tersebut, namun hingga saat ini Bulog masih belum mendistribusikannya.
Penyebabnya, Bulog belum mendapatkan petunjuk mekanisme pendistribusian minyak goreng curah tersebut dari kementerian terkait.
"Mekanisme pengadaan dan distribusinya kami masih menunggu petunjuk dari Kementerian terkait. Kami masih menunggu, nanti Rakortas Kemenko Perekonomian yang menentukan," ujar Mokhamad Suyamto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/5/2022).
Baca juga: Jika Ditugaskan, Bulog Mengaku Siap Awasi Distribusi Minyak Goreng
Suyamto juga menambahkan, hingga saat ini pun pihaknya belum mendapatkan bahan baku minyak goreng curah yang rencananya akan disalurkan.
"Belum, nanti setelah ada penugasan, produsen minyak goreng akan kirim ke gudang Bulog," kaya Suyamto.
Untuk diketahui, pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk menjadi distributor minyak goreng curah.
Penugasan ini diharapkan dapat membantu menekan harga minyak goreng curah hingga mencapai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter.
Baca juga: Pemerintah Tugaskan Bulog Distribusikan Minyak Goreng Curah Murah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.