Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Melemah, Bitcoin Kini di Bawah Rp 500 Juta

Kompas.com - 09/05/2022, 07:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar aset kripto tampak suram pada pagi ini, Senin (9/5/2022). Melansir Coinmarketcap pagi ini 9 dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar bergerak di zona merah dalam 24 jam terakhir.

Nilai mata uang kripto paling redup adalah Terra (LUNA) yang ambles 6,7 persen pada level 64,23 dollar AS yang setara dengan Rp 930.000 (Rp 14.480 per dollar AS). Pelemahan dilanjutkan oleh Solana (SOL) di level 75,57 dollar AS atau terjun 4,27 persen, dan Ethereum (ETH) di level 2.533 dollar AS, atau terkoreksi 3,66 persen.

Bitcoin (BTC) juga melorot 3,3 persen pada posisi 34.222 dollar AS atau Rp 495 juta. Selanjutnya, Polkadot (DOT) yang melemah 2,85 persen pada harga 13,39 dollar AS, dan Binance Exchange (BNB) yang juga turun 2,7 persen pada posisi 356,21 dollar AS.

Baca juga: 3 Cara Trading Bitcoin yang Gampang bagi Pemula agar Cuan Maksimal

Kemudian Cardano (ADA) turun 2,34 persen pada level 0,74 dollar AS. Demikian juga dengan aset kripto berlogo anjing Dogecoin (DOGE) yang melemah 1,72 persen pada level 0,12 dollar AS.

Pagi ini Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) masing – masing berada di level 0,9 dollar AS, dimana USDT turun 0,01 persen, sementara USDC naik 0,001 persen. Sebagai informasi, USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Mengutip CNBC, bitcoin terus meluncur setelah ramai aksi jual saham di AS pada akhir pekan lalu. Hal ini mendorong pasar aset kripto mengalami pelemahan, dan mendorong Bitcoin anjlok hingga 10 persen.

Sebagai mata uang digital terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar, Bitcoin turun lebih dari 3 persen pada level 34.582,36 pada hari Minggu. Tahun ini, Bitcoin telah diperdagangkan dalam kisaran sempit karena mencoba untuk kembali pada level tertingginya pada akhir tahun 2021.

Aset kripto (seperti Bitcoin) sekarang turun 50 persen dari harga puncaknya 67,802,30 dollar AS pada November 2021,” mengutip CNBC.

Penurunan ini terjadi setelah saham – saham blue-chip seperti Dow Jones Industrial Average (DJIA) kehilangan lebih dari 1.000 poin pada hari Kamis dan Nasdaq anjlok 5 persen, yang dilanjutkan dengan pelemahan pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu.

Sebagai informasi, pergerakan pasar yang cenderung volatile didorong oleh sentimen pengumuman kenaikan suku bunga The Fed pekan lalu sebesar 50 basis poin untuk menekan inflasi. Pasar saham di Wall Street sempat rali saat itu, namun dihari selanjutnya Bursa AS turun tajam.

Kapitalisasi pasar aset kripto global berada di posisi 1,68 triliun dollar AS pada hari Minggu, dengan volume perdagangan sebesar 119 miliar dollar AS.

Baca juga: Belajar dari Kasus Investasi Bodong, Ini yang Perlu Diperhatikan Jika Ingin Investasi Aset Kripto

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual mata uang kripto. Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual mata uang kripto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

Whats New
CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com