Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Kunci Manajemen Lalu Lintas Jasa Marga Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kompas.com - 09/05/2022, 11:44 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jasa Marga mengatakan terdapat dua kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini.

Corporate Communication and Community Development Group Head Dwimawan Heru PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyebut, kunci yang pertama adalah penggunaan teknologi terkini dalam bidang road transportation.

Teknologi ini digunakan sebagai decision support system yang mendukung keputusan pimpinan puncak di Kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa.

Baca juga: One Way Sepanjang Tol Semarang-Jakarta, Jasa Marga: Kami Mohon Maaf

Kedua, koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif.

"Tiga bulan sebelum arus mudik, bahkan sebelum adanya keputusan pelonggaran perjalanan antar kota, kami bersama-sama dengan pemangku kepentingan sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi apapun kebijakan Pemerintah Pusat soal mudik,” kata Heru dalam siaran pers Minggu (8/5/2022).

Ia menjelaskan, koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Kepolisian/Korlantas, sebagai pemegang diskresi semua rekayasa lalu lintas.

Selain itu, koordinasi juga dengan semua pemangku kepentingan lain, seperti Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol, bahkan dengan dinas-dinas provinsi, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan lain-lain.

Koordinasi pada level pengambil kebijakan, didukung dengan dioperasikannya konsep Intelligent Transportation System (ITS) milik Jasa Marga di Jasa Marga Tollroad Command Centre (JMTC).

JMTC sebagai the eye of the tollroad mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas jalan tol melalui beberapa sumber.

Misalnya melalui pantauan 1.913 CCTV, 26 speed camera, 39 CCTV analytic traffic counting, 19 RTMS (Remote Traffic Microwave Sensor), 7 WIM (Weigh in Motion) dan juga informasi dari laporan petugas di lapangan.

Selain itu, ada juga informasi dari pelanggan melalui call center 14080, untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak guna pengambilan keputusan.

Hal tersebut berguna bagi pengguna jalan tol untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan.

Ia memaparkan, JMTC dilengkapi dengan ATMS (Advanced Traffic Management System), yaitu sebuah sistem yang akan menganalisis kondisi kepadatan di jalan tol dengan menghitung data volume kendaraan, dibandingkan dengan kapasitas jalan tol.

"Pada saat volume kendaraan mendekati kapasitas maksimal suatu ruas, maka sistem akan memberikan peringatan kepada petugas untuk selanjutnya dilakukan rekayasa lalu lintas, misalnya contra flow, ramp metering, atau one way," ucap dia.

Outputnya selain untuk pengambilan keputusan, juga diberikan kepada pengguna jalan tol, melalui 235 buah DMS (Dynamic Message Sign) yang ada di jalan tol Jasa Marga, dan melalui mobile apps Jasa Marga, yaitu “Travoy 3.0”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com