Oleh: Juvenco Pelupessy*
UNTUK meningkatkan skala bisnis, penting bagi pengusaha memasarkan produknya secara efektif. Salah satunya dengan strategi peretasan pertumbuhan (growth hacking). Growth hacking memiliki serangkaian aktivitas spesifik yang dilakukan oleh tim untuk menemukan peluang baru pertumbuhan dan memperkuat yang sudah ada melalui eksperimen. Dalam prosesnya, strategi ini melibatkan pemasaran, pengembangan, desain, data, dan analitik.
Lebih jauh, seorang growth hacker fokus pada penciptaan, pendistribusian, dan pengelolaan konten yang relevan, bernilai, serta terpercaya. Hal ini dimaksudkan untuk menarik dan mempertahankan audiens yang telah ditentukan untuk membangun hubungan yang menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan.
Oleh karena itu, sebelum memulai growth hacking, penting untuk membuat produk yang menghadirkan nilai tambah bagi konsumen (product-market fit). Langkah selanjutnya untuk mempercepat pertumbuhan, pendekatan berbasis data dapat digunakan melalui kerangka kerja AARRR (Acquisition, Activation, Retention, Referral, Revenue) yang akan dijelaskan berikut ini.
Mengukur pertumbuhan startup
AARRR adalah cara untuk mengategorikan dan mengelompokkan metrik yang bergantung pada aspek bisnis yang ingin diukur. Pengelompokannya adalah akuisisi (acquisition), aktivasi (activation), retensi (retention), rujukan (referral), dan pendapatan (revenue). Keenam
kategori ini sejalan dengan tahapan pengalaman pelanggan dari awal hingga akhir (customer lifecycle stage) untuk membantu pemasar mengidentifikasi di mana mereka harus fokus dan mengoptimalkan pemasaran dan penjualan.
Dengan kata lain, metrik AARRR akan membantu menganalisis dan mengoptimalkan bagian bisnis yang harus diperbaiki sehingga proses growth marketing lebih tepat sasaran. Metrik ini digunakan oleh kebanyakan startups Silicon Valley dan perusahaan yang di-invest oleh Skystar Capital. Juvenco mengungkapkan bahwa kerangka AARRR memiliki dua tujuan bagi perusahaan.
Metrik pertama, akuisisi (acquisition), menjelaskan bagaimana pelanggan menemukan produk yang dijual oleh perusahaan dan menemukan pelanggan yang tepat, bukan menemukan pelanggan sebanyak mungkin.
Kedua, aktivasi (activation), di mana perusahaan harus dapat memberikan pengalaman yang luar biasa melalui produk yang diberikan saat pelanggan pertama menggunakan produk. Momen ini yang akan memutuskan apakah pelanggan akan terus memakai layanan atau produk perusahaan atau berhenti.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.