Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng, Bensin, hingga Tiket Pesawat Jadi Biang Kerok Inflasi Capai Level Tertinggi Sejak Januari 2017

Kompas.com - 09/05/2022, 14:11 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan (month to month/mtm) pada April 2022, tertinggi sejak Januari 2017.

"Inflasi April 2022 yang sebesar 0,95 persen tertinggi sejak Januari 2017, yang pada saat itu secara bulanan mengalami inflasi 0,97 persen," ujar Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).

Sementara jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), pada April 2022 terjadi inflasi sebesar 3,47 persen, tertinggi sejak Agustus 2019 dengan tingkat inflasi tahunan sebesar 3,49 persen.

Baca juga: Inflasi April 2022 Capai 0,95 Persen, Tertinggi Sejak Januari 2017

Dengan realisasi tersebut, sejak awal tahun hingga April 2022 telah terjadi inflasi sebesar 2,15 persen.

Margo mengungkapkan, penyumbang inflasi utama pada April ini berasal dari komoditas minyak goreng, bensin, daging ayam ras, tarif angkutan udara, hingga ikan segar.

Berdasarkan data BPS, minyak goreng memberikan andil inflasi sebesar 0,19 persen, bensin sebesar 0,16 persen, daging ayam ras sebesar 0,09 persen, tarif angkutan udara sebesar 0,08 persen, dan ikan segar sebesar 0,04 persen.

Jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil paling besar terhadap inflasi April 2022 yakni 0,46 persen, diikuti sektor transportasi sebesar 0,29 persen.

Baca juga: Harga Daging Ayam mulai Turun, Berikut Harga Pangan Hari Ini

"Transportasi ini kalau dilihat komponennya lebih disebabkan karena kenaikkan harga bensin, khususnya Pertamax," kata Margo.

Sementara jika dilihat berdasarkan komponen, komponen harga bergejolak memberikan andil terbesar, yakni 0,39 persen, diikuti komponen harga diatur pemerintah 0,32 persen, dan komponen harga inti 0,24 persen.

"Kalau dilihat penyebab utama (inflasi harga bergerjolak) adalah berasal dari minyak goreng, daging ayam ras, kemudian telur ayam ras," ucap Margo.

Baca juga: BPS: Mesin Pertumbuhan Ekonomi RI Sudah Balik ke Level Pra-pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com