KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami pertumbuhan positif selama tahun 2022.
Hal itu dibuktikan dengan adanya distribusi penduduk yang bekerja mencapai 29,96 persen atau sekitar 1,86 juta year-on-year (YoY).
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, sejalan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja, tingkat pengangguran juga mengalami penurunan signifikan selama tahun 2022.
"Pada Februari 2021 angkanya masih 6,26 persen, sekarang turun menjadi 5,83 persen," ujar Margo melalui keterangan pers resminya, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Lebih dari 1.200 Ternak di Jatim Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Kementan Pertimbangkan Lockdown
Dia melanjutkan, nilai tukar petani (NTP) yang dihitung berdasarkan YoY mengalami kenaikan, yakni NTP April 2022 mencapai 108,46 atau lebih tinggi jika dibandingkan nilai NTP April 2021 yang hanya 102,93.
Selain NTP, kenaikan juga terjadi di nilai tukar usaha petani (NTUP) dengan angka 108.64 pada April 2022. Angka ini meningkat jika dibandingkan pada April 2021 yang berada di 103.55.
Meski demikian, baik NTP maupun NTUP yang dihitung secara bulanan mengalami penurunan.
Menurut Margo, penurunan terjadi karena indeks harga yang diterima petani nilainya lebih rendah ketimbang indeks yang harus dibayarkan petani.
Baca juga: Rugi Rp 2 Miliar Akibat Hama Tikus, Petani di Tabanan Diimbau Kementan Ikuti AUTP
"Indeks harga yang diterima petani kenaikannya hanya meningkat 0,06 persen, sementara indek yang dibayar petani 0,83 persen," katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menjelaskan, penurunan NTP dan NTUP di sejumlah sektor disebabkan peningkatan harga kebutuhan petani dan rumah tangga.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.