JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap perhelatan mudik Lebaran terjadi perputaran uang terbesar di Indonesia, terutama ke daerah-daerah tujuan mudik Lebaran.
Apalagi tahun ini animo masyarakat begitu tinggi setelah dua tahun dilarang mudik oleh pemerintah.
Tingginya animo mudik ini akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha.
Baca juga: BI: Penarikan Uang Tunai pada Periode Ramadhan dan Lebaran 2022 Tembus Rp 180 Triliun
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan, potensi perputaran uang ke daerah pada mudik Lebaran 2022 mencapai Rp 42 triliun.
"Kita perkirakan akan terjadi perputaran uang dikisaran Rp 28 sampai 42 triliun rupiah selama libur Idul Fitri ini," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/5/2022).
Perkiraan tersebut dihitung berdasarkan data jumlah pemudik Lebaran 2022. Angka yang dihitung merupakan angka yang moderat mengingat finansial mayoritas masyarakat masih belum pulih.
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik Lebaran 2022 dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 85,5 juta orang.
"Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp 1 juta saja maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp 28 triliun. Jika membawa rata-rata Rp 1,5 juta per keluarga maka potensi perputaran dikisaran Rp 42 triliun," ucapnya.
Baca juga: Selama Mudik Lebaran 2022, Total Uang Kartal Beredar Sekira Rp 250 Triliun
Jumlah tersebut merupakan 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idul Fitri tahun ini yang sebesar Rp 175,2 triliun.
Uang tersebut, lanjut dia, 58 persennya akan beredar di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jabodetabek, dan Banten.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.