Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Pagi Langsung Anjlok 3 Persen Jauhi Level 6.900, Rupiah Mulai Bangkit

Kompas.com - 10/05/2022, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (10/5/2022). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 6.695,84 atau turun 206,7 poin (3 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.909,75.

Sebanyak 62 saham melaju di zona hijau dan 402 saham di zona merah. Sedangkan 134 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 3,4 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan pelemahan. Pelemahan IHSG akan dipengaruhi oleh tekanan aksi jual investor, yang mendorong terjadinya arus modal asing keluar dari pasar modal tanah air atau capital outflow.

Baca juga: 5 Saham Big Caps Ini Terjun Bebas Saat IHSG Jeblok, Apa Saja?

“Aksi ini memicu panic selling dan IHSG melemah signfikan menembus support psikologis 7.000 (kemarin). Tekanan jual mendorong outflow investor asing yang besar untuk pertama kalinya. Pelemahan diperkirakan berlanjut disertai dengan tekanan jual asing berikutnya, sektor yang diperkirakan paling tertekan adalah perbankan,” kata William, kepada Kompas.com.

Sementara Bursa Asia pagi ini mayoritas merah dengan penurunan Nikkei 1,13 persen, Strait Times 1,3 persen, dan Hang Seng Hong Kong 2,5 persen. Sedangkan Shanghai Komposit menguat 0,05 persen.

Adapun Wall Street pada penutupan pagi ini merah dengan penurunan Dow Jones Industrial Average (DJIA) 1,9 persen, dan S&P 500 sebesar 3,2 persen, dan Nasdaq Komposit 4,2 persen.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.554 per dollar AS, atau naik 18 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.572 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah pagi ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2022 tumbuh sebesar 5,01 persen.

“Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama yang positif, bisa menahan pelemahan rupiah, dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia, akan menjadi pertimbangan pasar ketika kembali masuk ke aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memprediksi rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.550 per dollar AS sampai dengan Rp 14.600 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Masih Dibayangi “Panic Selling”, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com