Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Nama Mata Uang Arab Saudi adalah Riyal Saudi, Ini Sejarahnya

Kompas.com - 10/05/2022, 10:54 WIB

Sedangkan di bagian belakang tercantum angka 10 terukir di tengah dengan denominasi dalam kata-kata Arab ditempatkan di atas dan denominasi dalam bahasa Inggris (TEN HALALAS) di bawah. Selain itu, bagian atas dan bawah dari sisi sebaliknya diukir dengan pola tanaman berulang.

Perlu diketahui, 1 Riyal Saudi terdiri dari 100 Halala uang koin perak Riyal, yang berlaku sejak awal lahirnya Riyal Saudi.

Sejarah mata uang Arab Saudi

Dikutip dari Investopedia, asal usul Riyal Saudi tidak lepas dari sejarah pembentukan Kerajaan Arab Saudi. Pada tahun 1932, Kerajaan Arab Saudi sebagai sebuah negara, dibentuk dengan menggabungkan Kerajaan Hijaz dan Kesultanan Najd.

Baca juga: Daftar Negara yang Menggunakan Mata Uang Euro

Setelah pembentukannya, Arab Saudi menggunakan sistem moneter bimetal berdasarkan kedaulatan emas Inggris dan Riyal perak

Pada tahun 1952, sistem moneter direformasi untuk menggunakan mata uang tunggal. Mata uang ini adalah Riyal Saudi, yang didukung oleh guinea emas Saudi yang setara dengan kedaulatan emas Inggris.

Sistem tersebut bertahan hingga tahun 1959 dan berakhir ketika digantikan sebuah sistem berdasarkan uang kertas yang dikeluarkan oleh SAMA atau Bank Sentral Arab Saudi.

Sebelum Riyal Saudi dipatok ke Dollar AS, Riyal Saudi dipatok ke Special Drawing Rights (SDR), yang merupakan aset cadangan internasional yang dibuat oleh International Monetary Fund (IMF).

Baca juga: IDR adalah Mata Uang Negara Indonesia, Apa Perbedaan IDR dan Rp?

Nilai tukar Riyal Saudi

Per Selasa (10/5/2022), 1 Riyal Saudi setara dengan Rp 3.870. Adapun Riyal Saudi dipatok ke Dollar AS dengan nilai tukar 3,75 per dollar AS. Ini telah menjadi nilai tukar tetap sejak tahun 1986.

Riyal ditetapkan terhadap dolar karena hubungan historis antara kedua negara. Selama perang Arab-Israel, di mana AS berpihak pada Israel, Arab Saudi memberlakukan embargo minyak terhadap AS yang menyebabkan harga minyak melonjak.

Akhirnya, para pihak mencapai kesepakatan bahwa AS akan membeli minyak dari Arab Saudi, dan dengan semua hasilnya, dan bahwa Arab Saudi akan memberi harga semua minyak secara global dalam Dollar AS.

Arab Saudi menerima bantuan militer sebagai bagian dari kesepakatan. Dari sana, secara ekonomi, itu menguntungkan Arab Saudi untuk mematok mata uangnya ke Dollar AS karena sebagian besar ekonomi Saudi berbasis Dollar AS.

Baca juga: Lengkap, Ini Daftar Nama Mata Uang Negara ASEAN

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+