Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Capai Level Tertinggi sejak Januari 2017, BI Sebut Masih Terkendali

Kompas.com - 10/05/2022, 15:35 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks harga konsumen (IHK) pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan (month to month/mtm), tertinggi sejak Januari 2017.

Merespons lonjakan harga tersebut, Bank Indonesia (BI) menyatakan, inflasi April kemarin masih tetap terkendali, meskipun seluruh komponen inflasi mengalami kenaikan.

Untuk komponen inflasi inti pada April 2022 tercatat sebesar 0,36 persen secara mtm, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,3 persen.

Baca juga: Minyak Goreng, Bensin, hingga Tiket Pesawat Jadi Biang Kerok Inflasi Capai Level Tertinggi Sejak Januari 2017

Jika dilihat berdasarkan komoditasnya, inflasi inti terutama disumbang oleh komoditas kue kering berminyak dan mobil seiring dengan peningkatan harga minyak goreng dan peningkatan mobilitas masyarakat.

"Inflasi inti tetap terjaga di tengah permintaan domestik yang meningkat, didukung stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, dikutip pada Selasa (10/5/2022).

Sementara untuk kelompok volatile food tercatat mengalami inflasi 2,30 persen secara mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,99 persen secara mtm. 

Baca juga: Inflasi April 2022 Capai 0,95 Persen, Tertinggi Sejak Januari 2017

Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi minyak goreng, daging dan telur ayam ras, serta ikan segar seiring dengan penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan, peningkatan biaya pakan, dan kendala kondisi cuaca.

Adapun untuk kelompok administered prices pada April 2022 mengalami inflasi 1,83 persen secara mtm, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,73 persen secara mtm.

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi bensin, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga, seiring dengan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, peningkatan mobilitas di tengah pengenaan fuel surcharge oleh maskapai, serta penyesuaian harga elpiji di tingkat eceran.

"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna menjaga inflasi berada dalam kisaran sasaran 3,0±1 persen pada 2022," ucap Erwin.

Baca juga: Terangkat Mudik, Inflasi Bulanan Diprediksi Tembus 1,5 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com