Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Bakal Blacklist Mitra BUMN yang Nakal

Kompas.com - 10/05/2022, 18:18 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, mitra yang bekerja sama dengan perusahaan pelat merah harus melalui proses bisnis yang benar, saling menguntungkan, dan berpihak pada tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Menurutnya, hal itu akan menciptakan ekosistem yang kuat untuk perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, dia menekankan jika terdapat mitra BUMN yang nakal dalam melakukan kerja sama, maka dirinya akan mem-blacklist mitra tersebut.

"Kerja sama BUMN dan mitra menjadi kunci, oleh karena itu, saya akan nantinya membuat blacklist mitra-mitra yang nakal, karena saya tidak mau lagi BUMN jadi ajang koruptif, tentu capek benerinnya," ujar Erick Thohir dalam acara Apresiasi Mitra BUMN Champion 2022 yang dikutip dari keterangannya, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Erick Thohir: Transaksi antara BUMN dan UMKM Tembus Rp 20 Triliun

Ia menjelaskan, mitra BUMN harus memiliki kontribusi positif dalam setiap kerja sama dengan BUMN. Maka, diperlukan pemberian apresiasi kepada mitra-mitra yang memiliki kategori baik, namun perlu dipetakakn pula mitra-mitra yang berkasus.

"Ini supaya BUMN ikut baik, karena kalau mau jadi pemain global yang namanya transparansi dan profesional harus menjadi dasar dan proses bisnis yang benar harus dijalankan," kata dia.

Erick Thohir mengatakan, dirinya menawarkan kepada para mitra untuk duduk sejajar dengan BUMN dan saling melayanan dengan baik di era kolaborasi saat ini. Hal itu untuk turut mendorong BUMN menjadi pesaing global dan tidak hanya menjadi raja di dalam negeri.

Menurut Mantan Bos Inter Milan ini, ada tiga poin utama dalam kerja sama BUMN dengan mitranya. Pertama, memperbaiki hubungan kerja yang win-win antara BUMN dan swasta demi mendorong BUMN menjadi perusahaan global.

Baca juga: Erick Thohir: Operasi Pasar Murah BUMN untuk Meringankan Beban Masyarakat

Kedua, pentingnya membangun keberpihakan terhadap produk dalam negeri yakni TKDN melalui para mitra. Ia menilai, ini merupakan sebuah market besar supaya RI bergerak ke industrial country.

"Ketiga, bukan menakut-nakuti, tapi penting sekali BUMN yang punya satu misi yakni mitra yang transparan dan profesional. Kita tidak mau ketika kita bermain global, kita konsolidasi TKDN, tapi ternyata punya mitra yang kurang baik," tegasnya.

Erick menyatakan, sudah bukan waktunya lagi untuk BUMN menjadi menara gading di tengah tantangan disrupsi digital. Lewat kolaborasi, kata dia, BUMN pun berhasil membukukan laba bersih 2021 sebesar Rp 90 triliun dari tahun sebelumnya Rp 13 triliun atau meningkat 592,3 persen, berdasarkan laporan keuangan unaudited.

Capaian itu dinilai menjadi bukti konkret bahwa transformasi BUMN melalui efisiensi dan perbaikan model bisnis telah berjalan sesuai dengan arah strategis yang ditetapkan, termasuk pula tak lepas dari peran para mitra BUMN.

"Ini tidak terlepas dari peran para mitra BUMN yang telah berkolaborasi secara baik, terlebih lagi pada situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," pungkas Erick Thohir.

Baca juga: Erick Thohir ke Pelita Air: Kesalahan di Garuda Tidak Boleh Terulang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com