Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Kian Turun Mendekati Level 100 Dollar AS Per Barrel

Kompas.com - 11/05/2022, 10:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia melanjutkan penurunan pada akhir perdagangan Selasa waktu Amerika Serikat (AS) atau Rabu pagi waktu Indonesia, menjadi semakin mendekati level 100 dollar AS per barrel. Pelemahan dipicu kebijakan lockdown di China yang terus berlanjut dan meningkatnya risiko resesi global.

Dikutip dari CNBC, Rabu (11/5/2022), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,33 dollar AS atau 3,2 persen ke level 100,11 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah berjangka Brent turun 3,48 dollar AS atau 3,28 persen ke level 102,46 dollar AS per barrel.

Pada perdagangan Senin kemarin, kedua patokan harga minyak dunia itu sudah turun hingga 6 persen yang juga dipicu berlanjutnya lockdown di China akibat tingginya kasus Covid-19 di negara itu.

Baca juga: IHSG Fluktuatif, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Indeks-indeks utama Wall Street juga berbalik melemah dalam perdagangan yang bergejolak di tengah kekhawatiran atas pengetatan kebijakan moneter Bank Sentral AS yang agresif dan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Indeks dollar AS juga mencapai level tertinggi dalam dua dekade imbas kebijakan suku bunga yang agresif Bank Sentral AS, yang sekaligus membuat harga minyak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.

Pergerakan harga minyak dunia juga turut dipengaruhi kesepakatan Komisi Uni Eropa untuk menghentikan impor minyak dari Rusia. Proposal tersebut membutuhkan suara bulat oleh anggota Uni Eropa pada pekan ini untuk disahkan.

Hongaria menjadi salah satu negara yang berusaha keras menentang embargo minyak Rusia.

“Ketika Uni Eropa terus ragu apakah mereka akan mengembargo minyak Rusia atau tidak, itu sangat mengubah kalkulus di kedua arah (naik-turun harga),” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

Baca juga: Lagi-lagi Mohon Penundaan Bayar Utang, Dirut Garuda Janji Ini yang Terakhir

Di sisi lain, Jepang yang 4 persen dari total impor minyaknya diperoleh dari Rusia pada tahun lalu, juga setuju untuk menghentikan pembelian tersebut. Namun terkait waktu dan metode pelaksanaan embargo belum diputuskan.

"Kombinasi lockdown di China dan kenaikan suku bunga di seluruh dunia untuk memerangi inflasi menempatkan investor ekuitas kurang menguntungkan, memperkuat dolar, dan secara signifikan meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi," kata Tamas Varga dari broker PVM Oil Associates.

Pada sisi pasokan, Badan Informasi Energi AS memangkas perkiraan produksi minyak mentah AS untuk 2022 dan 2023. Diperkirakan produksi 2022 menjadi rata-rata 11,9 juta barel per hari (bph) dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang sebesar 12 juta barel per hari.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah, sulingan dan bensin kemungkinan turun pada pekan lalu. Kemudian di Eropa, stok produk minyak mentah dan produk minyak penyulingan mencapai sekitar 1 miliar barrel pada April, turun 10,3 persen secara tahunan.

Baca juga: Terra Luna Anjlok 53,5 Persen, Cek Harga Kripto Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com