Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Koperasi Bakal Menyusut Dekade Mendatang, Sebuah Hipotesis

Kompas.com - 11/05/2022, 14:52 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lantas bagaimana mencegahnya?

Sejak lima tahun lalu saya sudah menyampaikan di banyak forum terkait aging syndrome ini. Pergeseran demografi bakal mendisrupsi koperasi secara tak terelakkan.

Maka koperasi harus membangun ulang dirinya sebagai entitas yang ramah anak muda. Anak muda ini dalam horizon milenial dan lebih-lebih pasca milenial.

Koperasi harus bisa menjawab kebutuhan generasi itu, bila tidak, ditinggalkan dengan sendirinya, menyisakan para milenial yang juga mulai “menua”.

Mengantisipasi itu, sebagian orang mengusulkan agar kembali mewajibkan mata ajar koperasi di berbagai level pendidikan. Menurut saya itu kurang relevan, sebab sifatnya hanya pengetahuan belaka.

Yang dibutuhkan adalah layanan nyata yang menjawab kebutuhan mereka dan dalam gaya mereka. Tak ingin kembali mengulangi dan menjadi klise, solusinya adalah inovasi.

Koperasi-koperasi eksisting perlu melakukan inovasi produk dan layanan. Peran riset dan pengembangan menjadi penting. Dana harus dialokasikan dan pilot project harus dibuat.

Suatu tempo saya ditanya salah satu ketua koperasi di Lampung, bagaimana menjangkau mahasiswa (artinya generasi Z) di kampus-kampus Lampung. Paling tidak ada 65 PTN/PTS, institut, sekolah tinggi dan akademi di sana.

Saya lempar ide, mengapa tidak dekati mereka dengan isu nyata yang dialami mereka: kiriman orangtua telat atau habis, kebutuhan mendadak dan sebagainya.

Singkatnya pinjaman dana pendidikan. Ditambah dengan aplikasi fintech yang mereka punya, dibuat semudah pay later dengan tetap menerapkan protokol perkoperasian yang baik.

Generasi saya, milenial, masih menggunakan Facebook dan Instagram. Namun generasi Z sebagian sudah meninggalkan Facebook, menetap di Instagram dan menikmati Tiktok.

Apa artinya, koperasi eksisting perlu juga melakukan inovasi pemasaran dan adopsi teknologi yang relevan. Koperasi perlu menghadirkan diri di media sosial secara intensif.

Selain itu, tak menutup kemungkinan untuk melakukan sesuatu yang lebih radikal dengan inovasi model bisnis.

Bila susah dikerjakan pada koperasi eksisting, Anda para pemimpin koperasi skala menengah dan besar, perlu melakukan pemekaran kelembagaan dengan mendirikan koperasi baru. Anda bisa menyoba memasuki pasar dengan segmen generasi Z.

Bayangkan suatu rintisan waralaba berbasis koperasi yang berorientasi menciptakan pekerjaan.

Atau sektor lain yang masih terbuka lebar peluangnya untuk menjawab kebutuhan non-keuangan anggota.

Tentu saja kita bisa berkreasi 1001 macam cara dan upaya untuk menjawab tantangan itu, dan itu tidak mudah.

Sektor swasta lainnya juga sedang berusaha keras menghadapi disrupsi tersebut. Situasi itu tergambar baik pada buku dengan judul bombatis “Millennials Kill Everything” (Yuswohady, 2019).

Koperasi sama, hanya saja awareness para pelaku, respons dan titik didihnya berbeda dengan swasta.

Dua puluh tahun mendatang Indonesia berusia satu abad, 2045. Jangan sampai pada momen emas itu, kita justru mengalami involusi, makin menyusut, kehilangan relevansi dan ujungnya lost generation.

Saya pikir isu ini bisa menjadi bahan refleksi bersama menjelang Hari Koperasi ke-75 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com