Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Happy Astiadiana, Diet Plastik Buka Peluang Usaha di Tengah Pandemi

Kompas.com - 11/05/2022, 17:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tak menyurutkan kreativitas masyarakat untuk berkembang, malah sebaliknya. Mereka menembus batas untuk terus berinovasi dalam sekat keterbatasan untuk mendulang rezeki.

Adalah Happy Astiadiana Pramitasari pemilik usaha Flixshe yang menenun kreativitas di masa pandemi dengan gerakan diet plastik.

Inovasinya membuat tas belanja yang bisa membantu mengurangi pengunaan plastik di berbagai pasar dan pusat perbelanjaan mampu menyelamatkannya dari keterpurukan akibat hantaman pandemi.

Baca juga: Cerita Bisnis Parfum Ulat Bulu, dari Modal Rp 1 Juta, Kini Raup Omzet Rp 6 Juta Per Bulan

“Jadi, dulu usaha saya di bidang jasa stand pameran sejak 2013. Sejak pandemi semuanya langsung terjun bebas, tidak ada kegiatan sama sekali yang bersifat tatap muka,” kata Happy dalam keterangannya dikutip Kompas.com, Senin (9/5/2022).

Di tengah keterpurukan itu, Happy seperti menemukan cahaya ketika dirinya bergabung menjadi UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

Pendampingan yang diterimanya melalui pelatihan dan expo menjadikan bekal yang baik untuk keberlangsungan usaha. Banyak tabir peluang terbuka. Ia menyadari bahwa dunia bisnis terus berkembang dan memunculkan banyak peluang.

Cakrawala baru diperolehnya ketika membuka rintisan usaha baru yang bisa beradaptasi di tengah pandemi.

“Banyak pelatihan yang saya jalani di SETC. Ada peluang baru yang terbentang. Jadi mencoba usaha baru dengan bekal dari pelatihan yang sudah diperoleh,” ungkapnya.

Ceruk peluang itu pun diperoleh ketika dirinya melihat ada gerakan baik untuk melakukan diet plastik. Berbagai pasar tradisional dan tempat perbelanjaan pun kini mulai mengurangi pengunaan plastik.

Peluang itu pun langsung diambil oleh Happy untuk memutar roda usaha. Bersama dengan para ibu-ibu di kampung, ia berinovasi dengan membuat tas belanja yang nyaman serta tetap trendy.

Berbagai pelatihan di SETC mengajarinya bagaimana membaca peluang serta membuat produk yang bisa diterima dengan baik oleh konsumen.

Pusat pelatihan kewirausahaan yang berlokasi di Pasuruan tersebut telah mencetak dan mengembangkan para pelaku wirausaha sejak tahun 2007 dan merupakan salah satu program pembinaan UMKM PT HM Sampoerna Tbk.

Tas belanja ini tetap bagus ketika dipakai untuk jalan-jalan. Jadi tak hanya dipakai untuk kantong belanja saja,” kata Happy.

Dengan pengalaman itu, ia pun mulai merintis usaha Flixshe pada 2020. Selain tas, ia juga membidik produk fashion dompet. “Jadi ada dompetnya juga,” sambungnya.

Happy terus membaca peluang pasar dengan membuat berbagai desain yang unik dan bisa disukai oleh konsumen. Tas belanja buatannya pun sudah dipasok ke berbagai pasar serta pusat perbelanjaan. Pilihan itu terbukti jitu ketika gerakan baik untuk diet plastik terus digaungkan di Indonesia.

Untuk meminimalkan terjadinya kerugian, ia juga menerapkan sistem Pre Order (PO) pada produk yang dijualnya. Sehingga risiko gagal bayar yang kerap terjadi pada pelaku bisnis bisa dihindari.

“Pembelian juga bisa dalam jumlah banyak. Jadi bisa dapat keuntungan yang lumayan besar dengan sistem ini,” ungkapnya.

Di SETC, ia pun dibekali bagaimana cara penjualan secara daring. Metode digital marketing diserapnya dengan baik. Sehingga, ia bisa mengendalikan bisnisnya dari rumah selama masa pandemi ini.

Ia pun memenuhi semua kebutuhan konsumen, termasuk permintaan desain serta model tas yang terus dikembangkan.

Happy menyebutkan, dirinya diajak SETC untuk ikut berbagai pameran yang semakin menambah pengalaman serta membungkus berbagai peluang berkenalan dengan konsumen baru yang potensial.

Laju bisnisnya pun terus berkembang ketika Happy melihat potensinya yang juga suka terhadap dunia kuliner. “Saya kebutulan punya hobi memasak sejak kecil,” ucapnya.

Dari hobi itu, Happy kini juga mengembangkan lini bisnisnya di bidang snack box yang diberi nama Kotakita.

Perluasan usaha ini menambah pendapatan serta memperlebar peluang bagi para ibu-ibu yang ikut membantunya dalam membuat berbagai produk inovasi.

Happy menyadari betul perubahan zaman yang didukung secara digital dapat membuat ceruk pasar usahanya semakin berkembang. Para konsumennya juga tak hanya dari satu kota saja, tapi juga sudah merambah ke berbagai kota yang ada di Indonesia.

Saat ini, dalam sebulan omzet yang diperoleh Happy bisa menembus Rp 25 juta. Ia juga bisa terus menyerap tenaga kerja baru.

Apalagi bisnisnya juga terus berkembang dengan berbagai inovasi dan produk yang disukai oleh masyarakat. “Kita juga berjualan dengan sistem paket. Jadi, ada paket tas belanja, masker dan raincoat. Ini juga menambah pendapatan dan produksi kami bisa lebih banyak,” jelasnya.

Dengan banyaknya peluang yang diperoleh di masa pandemi, Happy ingin terus mengembangkan usaha yang digelutinya.

Ia ingin bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat serta ingin menambah omzetnya hingga mencapai Rp 100 juta per bulan.

Baca juga: Cerita Desak Lepas dari Jerat Rentenir berkat Bank Syariah, Kini Raup Omzet hingga Rp 3 Juta Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com