Sementara Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman menyatakan, Pupuk Indonesia Grup siap bermitra dengan pemerintah, dalam memenuhi kebutuhan pupuk di tengah ancaman perang antara Rusia dengan Ukraina. Salah satu upaya yang akan dilakukan, dengan menambah kapasitas produksi.
Bakir lantas mengungkapkan, jika kapasitas produksi khusus pupuk NPK saat ini masih sekitar 2,7 juta ton. Di mana pihaknya akan menambah sekitar 500 ribu ton, yang bakal diupayakan melalui pabrik yang berada di kawasan Iskandar Muda, Aceh.
"Kami berusaha semaksimum mungkin. Apapun yang terjadi, kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya, sesuai harapan Pak Menteri (Mentan)," tutur Bakir.
Bakir juga memaparkan, stok pupuk subsidi dari lini I sampai lini III, secara nasional pada saat ini berjumlah 1,4 juta ton. Atau setara 137 persen dari ketentuan minimum, yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Di lini III sendiri terdapat stok sebesar 401.106 ton. Angka tersebut secara prosentase sudah 137 persen melebihi dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah, atau cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai tiga minggu ke depan," jelas Bakir.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik yang akan memasuki gold anniversary memiliki sejarah panjang dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Petrokimia Gresik menjadi pioneer dalam sejumlah teknologi pertanian, diantaranya pertama di Indonesia yang memproduksi pupuk phosphate tahun 1979, kemudian pupuk NPK (2000), pupuk organik granul (2005), dan pupuk organik cair (2021).
“Petrokimia Gresik akan terus berinovasi untuk mendukung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Di usia 50 tahun ini, Petrokimia Gresik akan meluncurkan sejumlah produk inovasi yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan pertanian dan perkebunan di Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Besarnya dukungan Petrokimia Gresik terhadap ketahanan pangan nasional juga dapat dilihat dari kontribusinya dalam menyalurkan pupuk bersubsidi, dimana pada tahun 2022, Petrokimia Gresik menyuplai sekitar 54 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi nasional.
"Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik selalu siap menjalankan amanah pemerintah, termasuk penyesuaian kebijakan subsidi nantinya," tutup Dwi Satriyo.
(Penulis Kontributor Gresik, Hamzah Arfah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.