Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesetaraan bagi Pekerja Perempuan dan Pemuda Jadi Fokus Tourism Working Group G20

Kompas.com - 12/05/2022, 10:50 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja perempuan dan pemuda banyak yang belum mendapatkan kesetaraan dalam pekerjaannya. Norma sosial budaya masih menjadi kendala hingga kini di beberapa negara, khususnya negara anggota G20.

Terlebih perempuan dan pemuda masih banyak yang belum memahami bagaimana tata cara masuk ke dalam ekosistem digital. Oleh karenanya, para delegasi G20 concern terhadap persoalan pemberdayaan perempuan dan pemuda.

Penciptaan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi perempuan dan pemuda di sektor pariwisata menjadi salah satu isu prioritas dalam 1st Tourism Working Group (TWG) yang dilangsungkan di Sudamala Resort, Labuan Bajo, NTT, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Bertemu Delegasi Arab Saudi, Kemenaker Bahas Soal Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Berdasarkan penelitian Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), selama pandemi Covid-19, pekerja perempuan di bidang pariwisata cenderung kehilangan pekerjaan serta mengalami pengurangan pendapatan atau jam kerja daripada pekerja pria.

Sementara, riset badan internasional seperti Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan pada awal pandemi antara Februari dan Maret 2022, pekerja muda adalah segmen yang paling terdampak, karena tingkat pengangguran yang meningkat cukup tajam pada segmen tersebut.

Chair of Tourism Working Group, Frans Teguh mengatakan, tantangan untuk pemulihan dan ketahanan dari kebangkitan sektor pariwisata tidak hanya tergantung pada bisnis itu sendiri.

“Tetapi juga pada variabel eksternal, seperti meningkatnya populasi pencari kerja muda yang memerlukan uluran tangan pemerintah agar kelebihan pasok tenaga kerja tidak menjadi pemicu persoalan ekonomi lainnya,” ujarnya dikutip dari indonesia.go.id pada Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Pekerja Swasta Diminta WFH Setelah Libur Lebaran, Kemenaker: Harus Ada Dialog Bipartit

Menurutnya, dengan menangani perlindungan sosial dan pekerjaan bagi perempuan dan pemuda diharapkan dapat mengatasi stereotip gender dalam subpekerjaan pariwisata.

Dengan demikian, perempuan dan pemuda merasakan manfaat dari industri pariwisata dan ekonomi kreatif, serta kesejahteraan mereka akan meningkat.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan perempuan dalam pariwisata dengan mendorong pembagian kerja secara merata.

Pasalnya, di beberapa negara kendala akan minimnya kepemimpinan perempuan dalam hal pengambilan keputusan.

"Melalui program pelatihan untuk perempuan di bidang pariwisata, termasuk pelatihan tentang soft skill, membangun jaringan, dan pelatihan peningkatan kompetensi lainnya untuk kemajuan karir serta memastikan bahwa mereka dapat menggunakan teknologi digital untuk berinovasi melalui teknologi digital di bidang pariwisata menjadi tanggung jawab kita bersama," tegasnya.

Dengan begitu, harapannya ke ke depan akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang sejahtera serta pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca juga: Tak Bayar Upah Lembur Pekerja Saat Libur Lebaran, Pengusaha Terancam Didenda hingga Rp 100 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com