Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: Penjualan Eceran April 2022 Meningkat Dibanding Bulan Lalu, Turun Secara Tahunan

Kompas.com - 12/05/2022, 17:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat indeks penjualan riil (IPR) April 2022 sebesar 219,3, meningkat 6,8 persen dibanding bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Hasil survei penjualan yang dilakukan bank sentral menunjukkan, peningkatan terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama kelompok peralatan informasi dan komunikasi, makanan, minuman dan tembakau, serta subkelompok sandang.

"Sejalan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada bulan Ramadhan dan menjelang HBKN Idul Fitri," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Jelang Lebaran, Penjualan Eceran Ritel Tumbuh Melambat

Meskipun demikian, dibandingkan April tahun lalu atau secara tahunan (year on year/yoy), penjualan eceran pada April 2022 diprakirakan mengalami kontraksi 0,5 persen.

Erwin menjabarkan, hal tersebut disumbang oleh melambatnya penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, bahan bakar kendaraan bermotor, dan suku cadang dan aksesori, serta kontraksi penjualan kelompok barang lainnya.

Adapun pada periode Maret 2022, hasil survei mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat, tercermin dari IPR Maret 2022 sebesar 205,3, atau tumbuh sebesar 2,6 persen secara mtm, lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar -4,5 persen.

"Peningkatan didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan pelonggaran mobilitas, kasus Covid-19 yang melandai, serta dimulainya persiapan bulan Ramadhan," kata Erwin.

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran tercatat tetap tumbuh tinggi sebesar 9,3 persen secara, meskipun tidak setinggi pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,9 persen secara yoy.

Sementara itu, dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Juni dan September 2022 (3 dan 6 bulan yad) menurun.

Indeks ekspektasi harga umum (IEH) Juni tercatat 135,6, lebih rendah dibandingkan indeks bulan sebelumnya sebesar 141,3 sejalan dengan perkiraan kembali normalnya harga paska HBKN Idul Fitri, sementara IEH September sebesar 129,8.

"Lebih rendah dari capaian pada bulan sebelumnya sebesar 132,4 sejalan dengan pasokan yang memadai dan distribusi yang lancar," ucap Erwin.

Baca juga: 10 Negara dengan Tingkat Inflasi Tertinggi, Indonesia Termasuk?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com