Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana AI Membantu Pemasaran Perusahaan

Kompas.com - 12/05/2022, 18:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artificial intelligence (AI) diyakini dapat membuat kerja-kerja pemasaran menjadi lebih efisien. Teknologi ini tidak hanya mengerjakan satu pekerjaan, tetapi dapat menyelesaikan perkerjaan marketing sejak hulu hingga hilir.

GTM Strategy & Ops. Manager Biginsight Salma Tarizka Noor mengatakan, Biginsight mampu meningkatkan rasio konversi melalui sebuah solusi pemasaran CRM. Berdasarkan keterangannya, penggunaan AI melalui Biginsight mampu memberikan solusi pada banyak kegiatan pemasaran terutama dalam pengelolaan data.

"Penggunaan AI melalui Bigin, mampu memberikan analisis data, melacak dan mengumpulkan customer journey mulai dari tahap akuisisi hingga proses pembelian. Di dalamnya termasuk juga mengetahui lewat kanal apa customer masuk," kata Salma dalam konferensi pers, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Jokowi Minta Digital Talent Bidang AI, Blockchain, hingga Marketing di Luar Negeri Balik ke Tanah Air

Selain itu sebut dia,  penggunaan AI juga dapat membuat segmentasi pelanggan. Maksudnya, teknologi ini mampu membuat pengelompokan berdasarkan aktivitas pelanggan dalam sebuah platform. Termasuk di dalamnya, melakukan pengkategorian pelanggan yang membutuhkan dorongan atau pelanggan dengan rasio konversi yang tinggi.

Tidak hanya sampai di sana, penggunaan AI juga memungkinkan sebuah platform untuk melakukan pemasaran secara personal. Artinya, setiap orang memiliki kemungkinan mendapatkan promo pemasaran yang berbeda tergantung pada karakteristik yang ditampilkan saat mengakses sebuah platform.

"Hal ini termasuk juga pada akhirnya, memberikan promo pop up melalui platform atau kanal lain sesuai dengan daftar pencarian, atau aktivitas pencarian calon konsumen di platform. Dengan begitu, ini memangkas proses development konten, karena semuanya dapat dilakukan menggunakan AI," urai dia.

Selain itu, AI juga dapat digunakan perusahaan untuk mendapatkan pelaporan otomatis. Maksudnya, AI memungkinkan laporan perilaku pelanggan dibuat secara langsung menggunakan data real time.

Lebih banyak lagi, penggunaan AI juga memungkinkan seorang marketer tahu, berapa banyak pendapatan yang didapatkan dari sebuah kenal iklan.

"Kalau marketer tahu, revenue dia dari sebuah source berapa, misalnya dari Instagram atau Goolge Ads, mereka bisa tahu akan lebih banyak memasukkan iklan lewat mana," kata dia.

Lainnya, AI juga memungkinkan marketer tahun waktu-waktu ketika konsumen tidak melakukan pembelian. Hal ini penting untuk jadi acuan dalam perusahaan menggelontorkan promo pada waktu itu. Dengan demikian, muncul daya tarik bagi pembeli untuk melakukan pembelian.

"Misalnya diketahui hari Minggu orang justru jarang belanja. Di hari ini juga berarti harus diadakan flazz sale dengan diskon khusus di hari Minggu. Tujuannya, pembelian di hari Minggu itu dapat meningkat. AI juga memberi tahu kapan waktu yang tepat dalam memberikan kampanye dan diskon tertentu," papar dia.

Perempuan yang kari disapa Ara ini melanjutkan, penggunaan AI juga dapat membantu marketer tahu saat paling baik untuk melakukan enggagement ulang. Pasalnya, ia mencontohkan, saat seseorang masuk ke sebuah platform kemungkinan orang tersebut kembali di bulan depan sekitar 5 persen. Pada bulan selanjutnya lagi, bisa jadi tinggal 1 persen orang yang kembali ke platform tersebut.

"Dengan AI, kita bisa mengetahui kapan waktu terbaik untuk dapat mengambil perhatian orang kembali ke platform kita," terang dia.

Sedikit catatan, berdasarkan data yang ia tampilkan disebut, 20 konsumen yang loyal, menanggung sekitar 80 persen pendapatan perusahaan. Hal ini mengindikasikan, pentingnya perusahaan untuk selalu memastikan konsumen kembali ke platform mereka melalui jalur marketing yang tepat.

Lebih jauh, ia menceritakan penggunaan AI juga dapat dilakukan untuk membuat sebuah program bundling. Misalnya, sebelumnya hanya diketahui barang yang dibeli hanya A, B, dan C. Peran teknologi AI membantu dalam mengelompokkan jenis barang lengkap dengan karakteristik pembelinya. Dengan begitu, perusahaan dapat membuat bundling barang A dan B yang lebih menarik perhatian pembeli.

Menanggapi hal ini, Chief Bussiness Development Officer IYKRA Nabil Badjri mengatakan, isu yang menonjol dalam penggunaan AI sebenarnya bukan isu teknis, tetapi di isu kepemimpinan dan keinginan baik dari pemimpin.

"Bagaimana melihat isu transformasi digital ini penting. Jangan sampai hanya ikut-ikut bisnis lain yang sedang menggunakan sebuah teknologi, karena beda bisnis beda teknologi yang dibutuhkan. Kadang bisnis yang sama juga bisa beda, tergantung hal yang ingin dikhususkan," ucap dia.

Baca juga: Sandiaga Uno Ungkap Solusi Pemanfaatan AI untuk Dukung Pasokan Oksigen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com