Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Cepat Kementan Atasi PMK, dari "Lockdown" hingga Vaksinasi Massal

Kompas.com - 13/05/2022, 07:30 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi Desa Paya Meta, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh pada Kamis (12/5/2022) kemarin.

Kunjungan Mentan Syahrul tersebut dalam rangka meninjau sapi yang terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Menurut Mentan SYL, mitigasi dan antisipasi Pemerintah Provinsi Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Satgas dalam menghadapi penyebarluasan virus PMK patut diapresiasi.

Baca juga: Kementan Tetapkan Aceh dan Jawa Timur Daerah yang Dilanda PMK

"Sesuai arahan Bapak Presiden, memerintahkan Kementerian Pertanian bersama Satgas yang didalamnya ada TNI, Kepolisian, Kejaksaan dan lintas kementerian untuk berada di daerah-daerah yang sudah ditetapkan PMK," kata Mentan SYL dalam siaran resminya dikutip Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Selain Jawa Timur, Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Tamiang ditetapkan sebagai daerah wabah PMK. Penetapan ini buntut terinfeksinya 2.555 ekor sapi dan 13 ekor sapi yang terkonfirmasi mati.

Baca juga: Cerita Peternak Sapi Gresik: Wabah PMK Seperti Pukulan Telak Jelang Idul Adha...

3 agenda Kementan atasi wabah PMK

Menurut Mentan SYL, ada 3 agenda yang akan dilakukan Kementan dalam menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional.

Agenda pertama menurutnya adalah agenda temporary, yaitu dengan pengadaan vaksin, melakukan vaksinasi darurat, dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan.

"Kami juga menyiapkan agenda SOS, seperti melakukan pemusnahan terbatas ternak yang terkonfirmasi positif PMK, pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK," ujarnya.

Agenda ketiga, lanjut Mentan yaitu agenda permanen, melalui pembuatan vaksin oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), vaksinasi massal dan surveilans secara rutin.

Baca juga: RI Bebas PMK sejak 1990-an, Wabah Kembali Muncul Diduga gara-gara Impor Daging dan Ternak Meningkat

PMK hewan ternak bisa disembuhkan

Mentan SYL menegaskan, PMK bisa ditangani dengan baik. Langkah yang dilakukan Pemprov Aceh dan Pemkab Aceh Tamiang dalam menanggulangi wabah ini sudah sesuai dengan harapan banyak orang.

"Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspect ternyata bisa disembuhkan. Intinya dalam menghadapi PMK ini jangan panik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com