Menanggapi hal tersebut, GTM Strategy & Ops. Manager Biginsight Salma Tarizka Noor mengatakan, pada intinya perusahaan ingin mengetahui apakah seorang influencer itu dapat menaikkan pendapatan perusahaan atau tidak.
Dengan AI, perusahaan dapat mengetahui seberapa banyak orang yang masuk lewat konten dan kampanye apa, termasuk juga konversi yang dihasilkan berapa.
Dengan begitu, perusahaan juga dapat melihat konten dari influencer mana yang paling menguntungkan untuk perusahaannya.
"Dengan begitu, proses pengukuran jadi gampang. Ini kan masuknya dari konten influencer A, ternyata tidak bagus. Baiknya kita pakai influencer B. Ini akan membuat pengambilan keputusan tidak hanya berdasarkan opini, tetapi berdasarkan data," tandas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.