JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat inflasi di negara-negara maju dan berkembang di dunia melonjak. Selain akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, inflasi disebabkan oleh faktor lain, mulai dari tensi geopolitik dan kelangkaan pasokan.
Inflasi adalah tanda dari kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Tak heran, tingginya inflasi mempengaruhi daya beli masyarakat.
Inflasi yang terlampau tinggi akan menggerus daya beli. Penduduk berpendapatan menengah ke bawah dan penduduk miskin akan terkena dampak yang paling signifikan, karena makin sulit mengakses bahan pokok yang dibutuhkan.
Di sisi lain, inflasi yang tinggi menurunkan pendapatan riil masyarakat yang berakibat pada terkikisnya standar hidup dan membuat warga miskin jatuh dalam jurang kemiskinan ekstrem.
Baca juga: Ini Strategi Sri Mulyani Cegah RI Alami Inflasi Tinggi Seperti yang Terjadi di Negara-negara Maju
Dikutip dari data Trading Economics, Jumat (13/5/2022), Turki menjadi negara dengan tingkat inflasi tertinggi yakni mencapai 69,97 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Inflasi di Turki melonjak akibat menurunnya mata uang Lira, kebijakan suku bunga longgar, hingga sering berganti gubernur bank sentral.
Selain Turki, inflasi di AS yang kini sudah di angka 8,3 persen (yoy) juga menjadi sorotan. Pasalnya, tingkat inflasi di AS biasanya berada di kisaran 1-2 persen. Sontak angka tersebut mendekati level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Baca juga: 10 Negara dengan Tingkat Inflasi Tertinggi, Indonesia Termasuk?
Penyebab inflasi di AS adalah pandemi Covid-19 yang menyebabkan tingkat pengangguran di negeri Paman Sam melonjak tajam. Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden AS Joe Biden mengesahkan Undang-Undang stimulus senilai 1,9 triliun dollar AS.
Hal ini membuat AS mendadak dibanjiri uang tunai dan lapangan pekerjaan. Daya beli masyarakat kembali meningkat. Namun, dunia belum sepenuhnya pulih dari pandemi sehingga suplai barang dan jasa tidak secepat peningkatan permintaan (demand).
Secara beruntun, 10 negara dengan tingkat inflasi tinggi yakni, Turki, Argentina, Rusia, Brazil, Belanda, Spanyol, AS, Meksiko, Uni Eropa, dan Jerman.
Baca juga: Inflasi AS Sentuh 8,3 Persen, Dekati Level Tertinggi dalam 40 Tahun
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.