Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tumbuh 5 Persen, BI Yakin Bank Makin Gencar Salurkan Kredit

Kompas.com - 13/05/2022, 17:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini bank akan semakin gencar menyalurkan kredit kepada dunia usaha.

Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang sudah pulih, yakni mencapai 5,01 persen secara tahunan (year on year/yoy). Begitu pun dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan makroprudensial Bank Indonesia.

"Bank-bank semakin yakin, semakin confident untuk menyalurkan kredit terutama relaksasi dari sisi kebijakan makroprudensial dan mikroprudensial," kata Perry dalam Peluncuran Buku Kajian Kebijakan Stabilitas Keuangan Nomor 38 di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,01 Persen, Menko Airlangga: Tak Lagi Disokong Belanja Pemerintah

Perry menuturkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,01 persen menunjukkan bahwa daya beli masyarakat semakin membaik. Hal ini membuat sektor korporasi meningkatkan produksinya akibat tingginya permintaan.

Menurut Perry, sebagian besar korporasi memang sudah mengalami penjualan positif sehingga berujung pada peningkatan kredit modal modal kerja.

"Bahkan (kenaikan) penjualan sudah lebih dari 10 persen, bahkan lebih tinggi sehingga itu mendorong permintaan kredit modal kerja," ucap Perry.

Nantinya, luka memar (scaring effect) akibat pandemi Covid-19 dalam korporasi secara bertahap bisa teratasi.

Terlebih masih ada dukungan kebijakan fiskal dari pemerintah, kebijakan makroprudensial dari BI, dan kebijakan lain dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tergabung dalam Paket Kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"42 sektor kita identifikasi untuk terus kita dorong. Tidak hanya sektor ekspor, juga manufacturing, makanan minuman, otomotif dan properti terus kita dorong dari sisi kebijakan fiskal, makroprudensial, dan mikro," tutur Perry.

Lebih lanjut Perry menuturkan, bank sentral bakal melanjutkan pelonggaran kebijakan yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir.

Salah satunya yaitu memberikan insentif bagi bank yang menyalurkan kredit kepada 38 sektor termasuk UMKM.

Insentif tersebut berupa pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM), di samping pelonggaran LTV, rasio intermediasi makroprudensial, prudential liquidity buffer, dan sebagainya.

"Seluruh kebijakan makroprudensial kami lakukan tahun ini, dan sebagian besar tahun depan kami akan terus lakukan secara akomodatif," tandasnya.

Baca juga: Kembali Cerah, Perekonomian Indonesia Tumbuh 5,01 Persen pada Kuartal I-2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com