Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Meningkat 35,5 Persen, Tays Bakers Optimis Perusahaan Tumbuh di 2022

Kompas.com - 13/05/2022, 17:37 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS), produsen makanan ringan sehat melaporkan, terjadi peningkatan laba setelah pajak sebesar 35,5 persen pada tahun 2021.

Selain itu perusahaan makanan ini juga melaporkan pertumbuhan penjualan sebesar 2,5 persen pada tahun 2021.

Tercatat, TAYS membukukan penjualan sebesar Rp 315,9 miliar di tahun 2021. Angka ini meningkat dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 308,2 miliar pada periode yang sama.

Baca juga: Laba Bersih Pelita Samudera Shipping Melonjak 289 Persen Menjadi Rp 144,5 Miliar Kuartal I-2022

CEO Tays Bakers Alexander Anwar mengatakan, pertumbuhan sebesar 2,5 persen ini berasal dari unit bisnis biscuit & crackers karena adanya process and flow improvement, optimization dan efisiensi pabrik. Sehingga, kapasitas produksi yang ada saat ini dapat dimaksimalkan.

“TAYS optimis penjualan kami akan dapat bertumbuh jauh lebih pesat lagi setelah pabrik baru selesai dibangun, karena unit Bisnis biscuit & crackers dengan produk TRICKS merupakan salah satu andalan kami,” ucap Alexander dalam siaran resmi Jumat (13/5/2022).

Ia menceritakan, pabrik baru yang akan dibangun di Sumedang ini ditujukan untuk menambah kapasitas produksi TRICKS baked potato crisps yang merupakan produk andalan Tays Bakers.

Saat ini, ia katakan, kapasitas pabrik untuk kategori biscuit & cracker sudah hampir mencapai 100 persen dengan kapasitas 6.900 ton per tahun.

Baca juga: Laba Bersih Mitratel Naik 34 Persen Jadi Rp 459 Miliar Sepanjang Kuartal I-2022

Dengan pembangunan pabrik baru, ia berharap kapasitas diperkirakan meningkat 200-250 persen menjadi sekitar 17.000 ton per tahun.

"Pabrik baru nanti akan memakai mesin-mesin dan sistem yang prosesnya lebih efektif, efisien dan terotomasi," imbuh dia.

Selain pertumbuhan penjualan, Alexander melaporkan laba bersih TAYS juga meningkat 35.5 persen dari Rp 1,9 Miliar di tahun 2020 menjadi Rp 2,6 miliar pada 2021.

Selain itu, secara EBITDA, ia bilang, terdapat peningkatan dari 9,39 persen di tahun 2020 menjadi 9,56 persen di 2021, atau tumbuh sebesar 4,33 persen.

“Sebagai perusahaan yang menitikberatkan pada pendekatan inovatif, kami optimis dapat menjaga kinerja positif perusahaan di tahun 2022 ini. Hal ini didukung oleh rencana perusahaan untuk meluncurkan beberapa produk inovatif baru dalam waktu dekat, didukung penambahan kapasitas dari pembangunan pabrik baru yang akan segera berjalan pada tahun ini,” papar dia.

Sebagai informasi, Tays Bakers memulai usahanya pada tahun 1998 dengan 1-line produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi.

Kini, perusahaan telah berkembang dan memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek dagang yang cukup di kenal salah satunya produk Crisp Kentang Panggang TRICKS.

Produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.

Baca juga: Laba Bersih MLPT Melonjak 121,5 Persen Menjadi Rp 70 Miliar di Kuartal I Tahun 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com