JAKARTA, KOMPAS.com – Aset kripto secara keseluruhan mengalami tekanan dalam sepekan terakhir. Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar anjlok di bawah level 27.000 dollar AS, demikian juga aset kripto lainnya.
Trend penurunan yang ekstrem berkorelasi dengan ekuitas di AS, juga mendorong salah satu aset kripto yang masuk top 10 market cap terbesar, Terra (LUNA) dan stabelcoin TerraUSD (UST) anjlok hingga tidak memiliki nilai lagi. Pagi ini LUNA diperdagangkan pada level 0,00013 dollar AS per coin, dan UST hanya 19 sen per coin.
Baca juga: Zipmex “Tanggung” Pajak Transaksi Kripto Pengguna Sepanjang Mei 2022
Siska Lestari Head of Growth Zipmex mengatakan, penurunan aset kripto ini jika dilihat dari sisi makro, terjadi karena berbagai hal.
Salah satu alasan terbesar adalah diterapkannya hawkish policy dalam bentuk meningkatkan suku bunga dan melakukan quantitative tightening yang dilakukan oleh The Fed dalam rangka mengurangi inflasi.
“Naiknya suku bunga membuat jumlah permintaan dan penawaran di pasar menurun dan membuat nilai saham juga ikut terdepresiasi. Ini dapat dilihat dari tiga indeks utama saham AS, S&P 500, DJIA, Nasdaq yang mengalami penurunan berturut-turut,” kata Siska kepada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: Bitcoin Terus Melemah ke Level Rp 370 Juta, Terendah dalam 16 Bulan, Cek Harga Kripto Hari Ini
Di luar itu, alasan lainnya adalah konflik Rusia dan Ukraina yang belum menemukan titik terang, lockdown di beberapa kawasan di China, dan yang terakhir adalah ketakutan masyarakat terhadap resesi ekonomi.
“Keempat faktor tersebut berperan penting di balik perubahan yang terjadi di pasar investasi saat ini. Jadi, sebenarnya penurunan ini tidak hanya terjadi pada aset kripto saja, tetapi juga saham, emas, dan aset lainnya,” kata dia.
Baca juga: Terra LUNA Jatuh, Harganya Tak Sampai Nol Rupiah
Bagi para investor yang ingin memulai investasi pada aset kripto, Siska mengingatkan untuk lebih berhati – hati mengingat aset kripto merupakan instrumen investasi dengan risiko yang tinggi.
Oleh sebab itu, dalam melakukan investasi, investor harus mempelajari dengan betul instrumen yang ingin digunakan, baik dari sisi fundamental maupun dari sisi teknikal.
“Dengan cara ini, investor dapat bertahan dan menyeimbangkan kembali portofolio mereka. Gunakan selalu uang dingin atau uang yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat dan jangan menggunakan utang sebagai modal investasi. Terakhir, pilih sumber yang tepat dan tepercaya dalam belajar dan gunakan platform yang telah teregulasi oleh Bappebti dan Kominfo,” tegas Siska.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.