Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun 10,01 Persen, Impor di April Tercatat 19,76 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 17/05/2022, 14:14 WIB
Fika Nurul Ulya,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor pada April 2022 sebesar 19,76 miliar dollar AS. Perolehan ini menurun secara bulanan -10,01 persen (month to month/mtm). Secara tahunan (year on year/yoy) nilainya masih tumbuh 21,97 persen.

Nilai impor yang menurun secara bulanan membuat RI mengalami surplus neraca perdagangan tertinggi sepanjang sejarah, yakni sebesar 7,56 miliar dollar AS.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan, penurunan impor terjadi karena kontraksi impor komoditas nonmigas sebesar 13,65 persen (mtm), sementara impor migas masih meningkat 9,21 persen.

Baca juga: Buwas: Empat Tahun Berturut-turut Indonesia Tidak Impor Beras

"Impor nonmigas turun karena penurunan impor mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya -17,68 persen, serta besi dan baja -18,23 persen. Sedangkan peningkatan impor migas terjadi karena naiknya impor minyak mencapai 85,81 persen," ucap Margo dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022).

Dilihat berdasarkan penggunaan barang, semua sektor mengalami penurunan secara bulanan. Sektor dengan penurunan tertinggi adalah barang modal yang terkontraksi -19,34 persen (mtm).

"Komoditas yang menurun adalah impor mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya, serta kapal perahu dan struktur terapung," jelas Margo.

Baca juga: Jokowi: Tanam Jagung di Mana Pun Tumbuh, Kenapa Masih Impor?

Sementara itu, impor barang konsumsi tercatat -6,40 persen. Komoditas penyumbang turunnya impor adalah produk farmasi, serta gula dan kembang gula. Adapun bahan baku penolong -8,68 persen dengan komoditas penyumbang besi dan baja, serta bijih logam terak dan abu.

"Penurunan impor terbesar, yaitu mesin peralatan mekanis dan bagiannya. Di bulan April, terjadi pengurangan eskpor sebesar 483,4 juta dollar. Negara asal barangnya dari China, Thailand, dan Jepang," ucap Margo.

Berdasarkan negara, Penurunan impor terbesar terjadi dengan Thailand. Impor Indonesia dengan negara Gajah Putih itu turun sebesar 359,1 juta dollar AS. Komoditas impor yang menurun adalah mesin peralatan mekanis dan bagiannya.

"Sedangkan impor terbesar berasal dari Argentina, impornya 60,6 juta dollar AS. Diikuti AS 37,6 juta dollar AS, Kuwait bertambah 12,9 juta dollar AS, Filipina 12,3 juta dollar AS, dan Paraguay 11,2 juta dollar AS," tandas Margo.

Baca juga: Kebutuhan Nasional Cukup, Indef: Tidak Ada Impor Jagung untuk Pakan Unggas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com