Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Larangan Ekspor CPO Berlanjut, Surplus Perdagangan Bisa Susut

Kompas.com - 18/05/2022, 08:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro memproyeksi, surplus neraca perdagangan bulan depan kemungkinan akan turun jika larangan ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) berlanjut.

Dia memproyeksi, surplus necara dagang berada pada kisaran 400-800 juta dollar AS. Minyak sawit mentah dan turunannya sendiri menyumbang ekspor bulanan sekitar 2,5-3 miliar dollar AS.

"Kami memperkirakan surplus yang tipis antara 400-800 juta dollar AS jika larangan ekspor masih berlaku," kata Satria kepada Kompas.com, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: MLFF Bakal Gantikan E-toll, Bayar Tol Tak Perlu Berhenti

Satria mengungkapkan, CPO, batu bara, dan nikel adalah 3 komoditas unggulan Indonesia yang menopang neraca perdagangan.

Meski terdapat larangan ekspor CPO, Indonesia tetap bisa mencatatkan surplus lantaran dua komoditas lainnya. Tak heran, bulan depan diproyeksi tetap mencatat surplus meski tipis.

"Indonesia masih bisa hidup tanpa satu (dari 3 komoditas), selama dua (komoditas) lainnya tidak terganggu," beber Satria.

Di sisi lain, kinerja neraca perdagangan pada bulan ini tetap surplus sebesar 7,56 miliar dollar AS, membuktikan bahwa ekspor masih tetap tinggi meskipun ada larangan ekspor CPO.

Berdasarkan data sejak tahun 2008, kinerja ekspor untuk pertama kalinya tidak turun secara bulanan (month to month/mtm) selama Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Bitcoin dkk Menguat, Cek Harga Kripto Hari Ini

Artinya kata Satria, sebagian besar ekspor komoditas Indonesia kemungkinan telah dimuat di depan (frontloaded) pada bulan April 2022.

"Dengan kata lain, surplus yang lebih besar (pada bulan April) mengorbankan lebih banyak tekanan untuk neraca perdagangan 2-3 bulan ke depan," beber dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, surplus pada bulan April menjadi yang terbesar sepanjang sejarah seharusnya tidak mengejutkan. Sebab secara historis, perekonomian selalu mencatat surplus selama Idul Fitri.

"(Alasannya) karena ekspor dan impor turun. Penurunan impor biasanya lebih tajam karena hari kerja yang lebih sedikit. Dengan demikian aktivitas manufaktur juga lebih rendah," tandas dia.

Baca juga: Ada Larangan Ekspor CPO, BPS: Bisa Berdampak ke Kinerja Ekspor RI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

E-Commerce RI Sedang Landai, Sinergi TikTok dan Tokopedia Bakal Jadi Angin Segar?

Whats New
Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com