Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembali Turun, Ini Jumlah Utang Luar Negeri Indonesia pada Kuartal I-2022

Kompas.com - 19/05/2022, 12:13 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar 411,5 miliar dollar AS pada kuartal I-2022, turun dibandingkan posisi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 415,7 miliar dollar AS.

Bila dibandingkan secara tahunan, posisi ULN di kuartal I-2022 mengalami kontraksi sebesar 1,1 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 0,3 persen (yoy).

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank Sentral) dan sektor swasta," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Turun, Ini Jumlahnya Per Februari 2022

Tercatat posisi ULN pemerintah hingga akhir Maret 2022 sebesar 196,2 miliar dollar AS, menurun dari posisi kuartal sebelumnya yang sebesar 200,2 miliar dolar AS. Secara tahunan, ULN pemerintah terkontraksi 3,4 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada kuartal sebelumnya yang sebesar 3 persen (yoy).

Penurunan itu terjadi seiring beberapa seri Surat Berharga Negara (SBN) sudah jatuh tempo, baik SBN domestik maupun SBN Valas. Selain itu, adanya pelunasan neto atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari-Maret 2022, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral.

Di samping itu, volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi turut berpengaruh pada perpindahan investasi dari SBN domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.

Erwin bilang, penarikan ULN pada kuartal I- 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, termasuk upaya penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Posisi ULN Pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," jelasnya.

Sementara untuk posisi ULN sektor swasta tercatat sebesar 206,4 miliar dollar AS di kuartal I-2022, turun tipis dari kuartal sebelumnya yang sebesar 206,5 miliar dollar AS. Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi 1,8 persen (yoy), melanjutkan kontraksi di kuartal sebelumnya yang sebesar 0,6 persen (yoy).

Perkembangan itu disebabkan pembayaran pinjaman luar negeri dan surat utang yang jatuh tempo selama kuartal I-2022, sehingga ULN lembaga keuangan (financial corporations) turun 5,1 persen dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) turun 1 persen (yoy).

Adapun posisi ULN sektor swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76 persen terhadap total ULN swasta.

Erwin mengatakan, dengan realisasi utang pemerintah dan swasta tersebut, BI meyakini struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia April 2022 Turun Jadi 135,7 Miliar Dollar AS

Menurut dia, terkendalinya ULN Indonesia pada kuartal I-2022, tercermin dari rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 33,7 persen, turun dibandingkan rasio pada kuartal sebelumnya yang sebesar 35 persen.

Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan dari dominasi ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,9 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," tutup Erwin.

Baca juga: Ekonomi Hancur, Sri Lanka Umumkan Gagal Bayar Utang Luar Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com